Coba Lihat Lebih Dekat, Tanda Ditubuh Anak Ini Ternyata Berasal Dari Hal Yang Mengerikan
Hadirnya seorang anak dalam sebuah kehidupan rumah tangga tentu menjadi hal yang sangat diidam-idamkan seorang suami dan istri.
Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM, CHINA -- Hadirnya seorang anak dalam sebuah kehidupan rumah tangga tentu menjadi hal yang sangat diidam-idamkan seorang suami dan istri.
Tentunya sudah menjadi kewajiban bagi orangtua untuk menafkahi serta mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, mendidik anak menjadi salah satu cara agar sang anak tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Mendidik pun juga memiliki batasan, dimana ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendidik anak
Sayangnya, tidak semua orangtua menyadari hal ini.
Ada yang justru sampai tega menggunakan cara yang tidak pantas dalam mendidik anaknya.
Hal serupa terjadi beberapa waktu lalu di China.
Seorang ibu yang dijuluki ’wanita harimau’ harus menghadapi hukuman penjara selama enam bulan pada Jumat (20/11/2015).

Hal ini berdasarkan keputusan yang dikeluarkan oleh pengadilan setempat di Kota Nanjing, China, setelah ia dinyatakan bersalah sudah sengaja menyakiti anak adopsinya.
Dikutip dari CCTV News, kasus ini menarik perhatian netizen dari China pada April 2015, setelah beberapa foto yang tersebar di dunia maya.
Dalam foto, terlihat kondisi malang sang bocah, yang memiliki bekas luka berwarna merah, yang menandakan kalau ia kerap dicambuk.
Ibu adopsi dari bocah ini, yang juga bibi kandungnya, yang teridentifikasi bernama Li, telah mengakui perbuatannya menyiksa bocah berusia sembilan tahun tersebut dengan menggunakan tali skipping dan sebuah penggaruk punggung.
Wanita ini mengatakan kalau ia melakukan hal tersebut hanya karena sang bocah tak menyelesaikan pekerjaan rumahnya dan kerap berbohong, seperti yang dilaporkan oleh Xinhua.

Bocah tersebut sempat dikembalikan ke orangtua kandungnya di sebuah daerah pedesaan di Provinsi Anhui, China, dimana sang bocah diketahui keluar dari sekolahnya.