Essien-Cloe Diisukan Dilepas Putaran Kedua, Tim-Tim Inikah yang Bakal Tampung?
“Iya kita bisa lihat kalau pemain asing Persib kaya Essien, Cole, dan Matsunaga ada di bangku cadangan itu memang upaya rotasi pemain
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, BANDUNG-Semua sudah setuju bahwa merapatnya Michael Essien dan Carlton Cole ke Persib Bandung mampu mengguncang pemberitaan mancanegara serta menaikkan pamor tim kebanggan skuad milik para bobotoh ini di luar negeri.
Namun, patut disimak bagaimana peran keduanya hingga memasuki pekan ketujuh Liga 1 Indonesia 2017. Bagaimana kiprah mereka. Bahkan Cole adalah marquee player yang paling sedikit jam terbangnya sepanjang pekan ke-7 Liga Indonesia.
Menurut analisis legenda Persib, Yudi Guntara, justru keduanya gagal secara kontribusi untuk tim. Saat pemain asing klub lain digunakan sebagai kekuatan utama untuk menambal kurang mapannya pemain U-23 (regulasi liga mengharuskan 3 pemain U-23 tampil sebagai starter), maka di Persib hanya menjadi pemanas bangku cadangan.
Yudi menyebutkan bahwa kinerja pemain asing paling efektif adalah Vladimir Vujovic. Shohei Matsunaga pun kerap dimasukkan pada babak kedua. Semestinya pemain asal Jepang ini bisa melakukan yang lebih baik agar memperoleh kepercayaan pelatih dan membuktikan bahwa ia layak bermain reguler.
“Iya kita bisa lihat kalau pemain asing Persib kaya Essien, Cole, dan Matsunaga ada di bangku cadangan itu memang upaya rotasi pemain, tapi menurut saya kinerja empat pemain asing yang dimiliki Persib ini yang efektif hanya Vlado (Vladimir), karena Matsunaga juga sering ada di bangku cadangan,” beber Yudi.
Pemain asing direkrut di klub Indonesia hakikatnya adalah untuk bisa bermain 90 menit, bermain di atas rata-rata pemain lokal dan menjadi kunci. Menjadi pertanyaan selanjutnya mengapa Essien-Cole tak kunjung memiliki fisik prima yang siap untuk berkompetisi. Sebuah tanda bahwa keduanya mungkin di ambang habis untuk kualitas mengarungi satu musim liga.
Barang kali hanya klub Maung Bandung yang mencadangkan beberapa pemain asing karena terpaksa. Itu karena kondisi dan situasi pemain asing Persib keteteran serta tak bisa dipaksakan pelatih Jajang Nurjaman.
“Karena tentunya Janur tidak memasang Essien dan Cole kemudian Matsunaga karena ada pertimbangan lain. Kita tidak tahu situasi intern di Persib, di jajaran pelatih fisik, apakah fisik Essien dan Cole belum di level top bisa seperti itu. Tapi kok, masa sudah enam pertandingan masih belum top level,” ujarnya, Senin (15/5).
PSM Makassar punya Willem Jan Pluim, Arema FC dengan Juan Pablo Pino, Madura United dengan Odemwingie, Semen Padang dengan Didier Zokora. Marquee player mereka mampu bermain penuh dan memberi kontribusi lebih hingga terlibat dalam membimbing pemain muda yang selalu main bersamaan.
“Coba bandingkan dengan tim lain, tim lain selalu memanfaatkan pemain asing kemudian marquee player sering dimainkan dari babak perrtama dan starter. Lalu kenapa? Mereka juga untuk menopang pemain muda yang tidak berpengalaman seperti Arema, PSM, Semen Padang, Borneo FC, atau Persija,” paparnya.
“Persib punya tiga pemain asing yang suka dibangkucadangkan padahal empat pemain asing ini harusnya main dan jadi kunci kekuatan, bisa menjadi kunci target man atau goal getter di Persib, ini enggak ada. Hanya ada satu yang bisa diandalkan secara maksimal 90 menit dalam diri Vlado sebagai pertahanan yang kuat,” timpal eks gelandang Persib ini.
Cole menjadi permasalahan pemain asing pertama untuk klub kebanggaan Bobotoh. Bekas pemain West Ham United ini sebenarnya diharapkan sebagai pengganti Serginho van Dijk yang cedera, namun nyatanya di luar ekspektasi. Malahan Janur lebih mempercayai lini serang dipercayakan kepada Matsunaga atau Tantan.
Sementara Essien, meski sudah cetak dua gol dan satu umpan kunci, kapasitasnya bermain secara maksimal hanya dalam kurun waktu 15 menit. Itu sudah dibuktikan Janur pada laga awal melawan Arema FC dengan memainkannya sebagai starter. Ia keteteran, kemudian Janur selanjutnya memaksa memasukkannya selalu di babak kedua menit 75.
Cole paling rawan
Sementara itu, Isyarat untuk melepas Carlton Cole pada putaran kedua itu diungkapkan oleh Pelatih Djadjang Nurdjaman. Dia mengaku tidak menangkap gejala kemajuan positif dari penyerang jangkung alumni Liga Premier Inggris tersebut.