Setelah Vonis Ahok 2 Tahun, Hakim Dwiarso Didoakan Begini Oleh Netizen

Dwiarso merupakan kelahiran Surabaya 14 Maret 1962, Inoenk begitu panggilan akrab H. Dwiarso Budi Santiarto,SH.Mhum hakim yang dikenal bersih dan meru

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
ist
Dwiarso Budi hakim yang memvonis Ahok 

SRIPOKU.COM -- Kasus penistaan agama yang dilakukan Basukti Tjahaja Purnama alias Ahok, memang bukan hanya menjadi masalah warga Jakarta.

Indonesia memanas dan seakan terbagi menjadi dua ketika Ahok divonis 2 tahun penjara oleh Hakim Dwiarso Budi.

Sosok Hakim ini pun hangat dibicarakan dan profilnya dicari siapa dia sebenarnya.

Dwiarso merupakan kelahiran Surabaya 14 Maret 1962, Inoenk begitu panggilan akrab H. Dwiarso Budi Santiarto, SH.Mhum, hakim yang dikenal bersih dan merupakan mantan atlet hoki PON Jatim.

Dwiarso Budi
Dwiarso Budi (ist)

Usai ramai dan menjadi trending topic media, sosok Hakim inipun didoakan oleh netizen.

Ada doa yang baik dan tentu ada doa yang buruk sesuai siapa yang didukung oleh netizen.

Bahkan ada beberapa netizen mengingatkan Hakim tersebut untuk berhati-hati karena nyawanya terancam.

"Hti2 pak jgn suka kluyuran nanti ada yg ngembat..," tulis akun Ahmad Soleh

Firwansyah Zulfikri Hasan "Semoga pak hakim sehat selalu..."

Dwiarso Budi
Dwiarso Budi (ist)

Namun ada beberapa netizen mendoakan hakim tersebut mendapatkan azab jika memutuskan tidak sesuai fakta persidangan.

Edy Junaini "Semoga hakim ini memutuskan keputusan sesuai fakta persidanggan tapi kalau krn paktor lain semoga ya ALLAH kau turunkan azab dan imbalanya,"

Raden Pese "Pak ahok yang sabar ya.
Ingat pak hakim klao gak jujur kena azab,"

Edi S Ayah Fabregas "Tapi nanti jangan pilih kasih klk ada koruptor ketangkep hukum juga yg seberat2nya,bila perlu koruptor hukum mati .."

Arjun Barus "selamat pak hakim,anda mengingatkan kejadian di masa nabi Isa dihukum karna tekanan orang banyak,dan nabi Isa harus di salibkan.Ahok is the best mengikuti jejak nabi Isa,aku salut padamu pak Ahok ,berani berkorban demi kebenaran.Tuhan memberkati,"

Setiawan Pumadi "Hidup nya akan tak tenang , mau keluar rumah risih , jalan2 ke Mall takut di bully . Apakah ada artinya buat beliau ini ?
Pasti akan di kucilkan , jika makan di restoran juga akan di tolak . Jadi .... siapa yang kasihan nanti nya ?"

Satpam Pendukung Ahok Meninggal Dunia Usai Dengar Putusan Ahok Dipenjara

Seorang petugas keamanan sekaligus relawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meninggal dunia setelah mendengar Ahok divonis dua tahun penjara atas dugaan penistaan agama.
Seorang petugas keamanan sekaligus relawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meninggal dunia setelah mendengar Ahok divonis dua tahun penjara atas dugaan penistaan agama. (TRIBUNNEWS.com)

Seorang relawan sekaligus satpam yang biasa menjaga posko relawan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, yaitu Gerart Samapaty, meninggal dunia usai mendengar vonis Ahok (sapaan Basuki) pada Selasa (9/5/2017) ini.

Relawan Ahok-Djarot, Nongandah Darol Mahmada, menceritakan bagaimana Gerart meninggal.

"Jadi ceritanya itu Pak Gerart itu TV-nya sebenarnya mati. Tadinya remote-nya itu enggak ada. Lalu ada tukang remote lewat rumahnya, dia beli," kata Nongandah, Selasa (9/5/2017).

Nongandah baru saja melayat ke kediaman keluarga Gerart. Almarhum meninggalkan satu istri dan 7 anak.

Nongandah mengatakan, Gerart akhirnya bisa menonton televisi usai membeli remote.

Gerart menonton sidang vonis yang menyatakan Ahok bersalah dan langsung ditahan.

"Dia enggak sanggup dan langsung dia pingsan. Itu masih di depan tukang remotenya," ujar Nangondah.

Anak Gerart mengetahui bahwa ayahnya pingsan dari penjual remote yang masih ada di rumahnya.

Setelah beberapa lama, Gerart tidak bernapas lagi. Setelah dibawa ke bidan dekat rumah, Gerart dinyatakan meninggal.

"Jadi memang Pak Gerart ini meninggalnya karena dia kena jantung karena keputusan Pak Ahok langsung dipenjara," ujar Nangondah.

Nangondah mengatakan, biasanya Gerart menjadi petugas jaga di Rumah Lembang. Dia sebenarnya punya pekerjaan di salah satu perusahaan swasta.

Jenazah Gerart akan dibawa ke Sumba, NTT, tempat kelahirannya, dini hari nanti.

"Jam 1 pagi ini Pak Gerart mau diterbangkan ke tanah kelahirannya di Sumba. Itu wasiatnya kata istrinya," ujar Nangondah.(*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved