Ketika Si Miskin Membiayai Yang Kaya

Untuk dapat masuk ke sebuah supermarket besar, produk ini harus melewati sekian uji-saring ketat, dari kualitas hingga kemasan. Dan akhirnya iapun di

Penulis: Budi Darmawan | Editor: Budi Darmawan
zoom-inlihat foto Ketika Si Miskin Membiayai Yang Kaya
net
ilustrasi

 Siang hari ketika si Ibu hendak pulang, seorang pedagang bakso menghampirinya. "Ini mbak, baksonya."

 "Lho saya tidak pesan itu?"

 "Lha tadi Mase penjual pisang yang memesankan itu. Terus dia bilang diracik sama ngasihkannya nanti saja kalau Njenengan mau pulang."

 "Ya Allah... Rejeki. Sembah nuwun Gustiiii..."

 Adakah engkau temukan di tempat belanjamu orang saling berebut untuk membahagiakan sesamanya seperti ini?

Ah, mungkin sesekali kau perlu pergi ke pasar yang kaulihat becek dan sumpek itu. Sebab di sana ada yang tak dapat kaubeli dengan harta, tapi dapat kaurasakan mengaliri hatimu dengan sejuta haru dan makna.

 Mari beralih ke pasar tradisional, dan menjadi kaya bersama-sama, bukan memperkaya yang sudah super kaya.

Sekali lagi.... inilah Tatanan Ekonomi yang sudah Baku...............

Sumber:
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved