Lagi Santap Ayam, Ular Piton Tiga Meter Ditangkap Warga
"Kemungkinan disebabkan faktor kondisi cuaca hujan membuat hewan liar keluar dari sarang. Akhirnya tersesat sampai ke pemukiman,"
Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: wartawansripo
SRIPOKU.COM, MUARADUA--Seekor ular piton ukuran tiga meter dan bediameter 12 sentimeter merayap masuk ke pemukiman masyarakat Talang Sebaris, Kelurahan Kisau Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, Rabu (26/4/2017) malam.
Informasi dihimpun dilapangan Kamis (27/4/2017), puluhan warga setempat mengetahui ada seekor ular piton masuk ke kawasan pemukiman tersebut sempat panik dan sebagian lain langsung berupaya untuk menangkap seekor ular ingin memangsa hewan ternak mereka menggunakan peralatan seadanya.
Anton, pemilik ternak, mengaku awalnya mencurigai suara yang berasal dari kandang ayam miliknya. Ia mulanya menduga ada pelaku pencurian ingin menyatroni kandang ternak sehingga langsung diperiksanya.
Namun, justru dikejutkan ada piton motif batik tersebut.
"Awalnya sempat mengira kalau ayam saya akan dicuri, tapi setelah diperhatikan dari dalam rumah kok nggak ada orang masuk kandang, tapi suara ayam gaduh. Baru ketahuan ular diperhatikan dari dekat. Makanya, saya langsung memberi tahu tetangga kalau ada ular. Warga langsung datang kesini," ucap Anton.
Dia mengatakan, penemuan piton tersebut sempat membuat masyarakat setempat heboh. Mereka khawatir apabila masih ada ular lain berkeliaran akan masuk kerumah memangsa hewan ternak.
"Tadi ketika ditemukan sudah masuk ke kandang, sudah satu ekor ayam mati baru mau dimakan ular ini, tadi sudah keburu ketahuan pemilik ayam, sehingga langsung ditangkap warga," tambahnya.
Koordinator Pengawasan Hutan, Alam Satwa Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Hutan (BKSDA) Baturaja, Herman mengatakan, maraknya hewan buas seperti, ular, musang dan beruang masuk ke areal pemukiman tersebut disebabkan beberapa faktor salah satunya kondisi cuaca belakangan.
"Kemungkinan disebabkan faktor kondisi cuaca hujan membuat hewan-hewan seperti ini, keluar dari sarangnya dan akhirnya tersesat sampai masuk ke pemungkiman warga," tambahnya.
"Memang belum ada laporan kalau hewan ini tidak sampai mencelakai masyarakat tetapi, masyarakat harus mewaspadai dengan keberadaanya. Karena takutnya jadi salah sasaran," jelasnya.
Editor: Refly Permana