Mahasiswa Politeknik di Samarinda Tewas Dalam Sel Tahanan

Temannya ini sudah melapor ke petugas jaga tahanan, tapi tidak mendapatkan respon yang baik. Hingga akhirnya korban tewas di dalam sel tahanan.

Editor: Tarso
TRIBUN KALTIM
Mahasiswa asal Kabupaten Tana Tidung (KTT) mendatangi Mapolresta Samarinda, guna meminta penjelasan terkait dengan tewasnya mahasiswa asal KTT, yang merupakan tersangka kasus pencurian di tahanan Polresta Samarinda, Rabu (26/4/2017). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D

SRIPOKU.COM, SAMARINDA - Tewasnya salah satu tahanan Polresta Samarinda, atas nama Sayid Muhammad Tayib, pada 20 April silam, sangat disesalkan oleh pihak keluarga.

Pasalnya, keluarga menilai ada dugaan pembiaran dan kelalaian terhadap penanganan medis korban.

Pasalnya, sejak mendekam di sel tahanan Polsekta Samarinda Seberang, sebelum akhirnya di pindahkan ke tahanan Polres, yang bersangkutan sudah sakit-sakitan.

Diketahui, yang bersangkutan menderita maag dan sesak nafas.

Bahkan, dari hasil pembicaraan dengan salah satu rekan korban, yang juga tersangka kasus pencurian, yang dilakukan korban bersama dengan tiga rekannya, diketahui kondisi terakhir jelang korban tutup usia.

Menjelang korban mengembuskan nafas terakhir, temannya tersebut sempat meminta bantuan oxigen kepada petugas jaga tahanan, namun tidak diindahkan oleh petugas jaga, yang sempat mengatakan jika oxigen habis.

"Kita kuasa hukum keluarga korban sudah bertemu dan berbicara dengan salah satu teman korban, yang saat korban meninggal, temannya ini ada bersamanya. Dari hasil memintai keterangan temannya ini, sekitar pukul 03.00 Wita, Kamis (20/4) dinihari, kondisi korban ini semakin memburuk, dan saat itu tidak mendapatkan perawatan maupun penanganan medis. Padahal temannya ini sudah melapor ke petugas jaga tahanan, tapi tidak mendapatkan respon yang baik. Hingga akhirnya korban tewas di dalam sel tahanan," ungkap kuasa hukum keluarga korban, Saut Purba, Rabu (26/4/2017).

Baru sekitar pukul 08.00 Wita, korban didatangi oleh dokter kepolisian, guna memeriksakan keadaan yang bersangkutan, dan akan membawa korban ke RS Dirgahayu.

"Dokter kepolisian baru datang sekitar pukul 08.00 Wita. Tentu sudah sangat terlambat untuk penanganan, karena yang bersangkutan sudah meninggal duluan," ungkapnya.

Lalu, keesokan harinya, pada Jumat (21/4/2017), jenazah korban di bawa menuju KTT untuk dikuburkan.

"Ini bukan masalah karena kasus yang dilakukan korban dan teman-temannya, kita ingin kejelasan dari kepolisian, kenapa korban bisa sampai tak terselamatkan? Padahal pihak keluarga telah meminta untuk korban dirawat terlebih dahulu di rumah sakit, namun ditolak karena polisi anggap sakit korban biasa-biasa saja," ungkapnya.

Untuk diketahui, korban tewas atas nama Sayid Muhammad Talib yang merupakan mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda.

Ia merupakan tersangka kasus pencurian yang dilakukan bersama ketiga rekannya, pada 10 Maret silam, di kampus Politani. Saat itu terdapat empat LCD proyektor yang hilang dari kampus.

Empat mahasiswa itu pun diamankan jajaran kepolisian dari Polsekta Samarinda Seberang pada 21 Maret, guna menjalani proses hukum.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved