Suami Renita Sukardi: Dari Sabtu Dia Ingin Pulang,Ternyata Bena-benar Pulang

SRIPOKU.COM-Artis peran Renita Sukardi telah menghembuskan napas terakhirnya Senin (10/4/2017) sekitar pukul 08.00 WIB di RSCM, Jakarta Pusat.

Perjuangannya melawan kanker akhirnya terhenti, namun, sosoknya tetap dikenang.

Baik bagi para sahabat sesama artis dan terutama di mata keluarganya.

Sang suami menyebut Renita sebagai sosok yang kuat dan pejuang sejati.

"Dia (Renita) itu real fighter. Kenapa saya bilang begitu, karena dia on fire till the end of the time. Dia berjuang sampai tetes darah terakhir. Dia berjuang tiga tahun, dari 2014," ujar Hilmi seperti dilansir dari tribunnews, Senin (10/4).

Pesinetron yang akrab disapa Irene ini meninggal akibat sakit kanker payudara yang selama beberapa waktu terakhir diidapnya.

Bukan tanpa alasan jika sang suami menyebutnya sebagai pejuang sejati.

Sebelum meninggal Renita masih sempat koma tiga kali, namun dia tetap menunjukkan senyum khasnya, yang menyejukkan sang suami maupun para sahabatnya anak laki-laki semata wayangnya.

Bahkan seperti dilansir dari tablod bintang, sebelum meninggal dunia, Irene sempat mengunggah sebuah potret yang bertuliskan kalimat motivasi di halaman Instagramnya. Wanita kelahiran Jakarta, 26 Juli 1976 tersebut seolah ingin menunjukan semangatnya untuk dapat sembuh dari sakit kanker.

"Tetap berdoa untuk apa yang kamu pinta. Ketidakmungkinan dan kemungkinan hanyalah konsep di pikiranmu, untuk Allah tidak ada yang tidak mungkin," demikian arti tulisan dalam postingan Renita Sukardi terakhir di Instagram.

Rekan sesama selebriti seperti Nova Eliza pun menujukkan ungkapan berbela sungkawanya atas kepergian Irene. "inalillahi wainalillahi rojiun. semoga masuk syurga @IrenSukardi . Mohon dosa iren dimaafkan ya," kicau Irene dalam akun Twitternya.

Nova pun menginformasikan jika jenazah Irene akan dikebumikan ba'da Ashar atau sekitar sore nanti di Pemakaman Menteng Pulo, Jakarta Selatan.

Tampak pula dalam postingan fotonya, Renita tetap tersenyum meski terbaring lemah.

Renita tetap senyum, meski dia tahu penyakit memang sulit tertolong. Namun dia tetap berusaha.

Namun di saat terakhir, terutama dua hari sebelumnya atau tepatnya Sabtu (8/4), Renita sudah mengaku ingin pulang.

"Dari hari Sabtu, dia (Renita) pengin pulang dan ternyata dia benar-benar pulang. Saya sudah siapkan dari beberapa bulan lalu, kami berdua juga sudah tahu bahwa ini akan menjadi terminal, sewaktu-waktu bisa diambil," ujar Hilmi.

"Pas tahu (Renita) akan pergi, saya minta Al dibawa ke rumah sakit. Dia (Renita) nggak mungkin balik ke rumah dalam keadaan masih bernapas," kata sang suami dengan sedih.