Sebelum Akbar Ditelan Utuh di Kebunnya, Perempuan Ini Terlebih Dahulu Ditelan Ular Piton

Sudah lama, hampir semua wilayah di Mamuju dan MamujuTengah, banyak ular sanca, kulitnya banyak dijual oleh petani ke pedagang pengumpul,"

Editor: Candra Okta Della
TRIBUN TIMUR/NURHAD
Munaria (Muna) memangku dua anaknya Nur Aqifah Naila Akbar (3 bulan) dan Putri Asawiyah Azisah Akbar (5), di kediaman duka, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Jumat (31/3/2017). Suami Muna, Akbar Bin Ramli (kanan). 

“Kulit ular ini banyak dipakai untuk bahan baku sepatu, tas, atau ikat pinggang.” ujarnya.

Hingga saat ini, di Mamuju, kulit ular masih menjadi komoditas dagang sampingan petani sawit.

Di tiap kecamatan yang berdekatan dengan hutan, ada banyak pedagang pengepul yang membeli dari petani.

Ismail mengatakan, sepanjang 30 tahun lebih dia jadi mandor proyek lahan transmigran dan jalan Trans Sulawesi hingga awal tahun 2000-an, dia nyaris tak pernah dengar kabar ada warga yang dimangsa ular.

“Kalau ular makan kambing, sapi atau babi itu biasa, tapi kalau makan manusia itu yang baru saya dengar,” jelasnya.

Dia bercerita sebelum krisis moneter, ada kasas wanita Mamujuyang dililit ular sanca, namun karena wanita itu berteriak, akhirnya warga datang menyelamatkannya.

Agus Soemantri, salah seorang putra mendiang Kolonel (purn) Atik Soetedja, juga mengisahkan, saat ayahnya menjabat bupati, dia sering bercerita ada anggota TNI atau anak warga yang dapat ular raksasa.

“Almarhum, bapak itu sering takut-takuti kita, kalau ular Mamujuitu masih banyak melintas di jalan-jalan,” kata Agus kepada Tribun-Timur.com

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved