Master Plan Gedung UIN Dikirim ke IDB Jeddah 10 April Mendatang
Pembangunan Gedung UIN RF menggunakan dana anggaran sebesar Rp 490 miliar untuk pembangunan sembilan unit gedung
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. HM. Sirozi, MA, Phd, mengatakan master plan pembangunan kampus UIN Raden Fatah akan dikirim ke Islamic Development Bank (IDB) di Jeddah pada 10 April mendatang.
"Kita targetkan awal Juni sudah ada persetujuan, setelah itu baru dilakukan lelang pembangunan dan pada awal Oktober sudah peletakan baru pertama," kata Sirozi usai bertemu dengan Gubernur Sumsel, Ir. H. Alex Noerdin, SH, untuk melaporkan progress pembangunan Gedung UIN RF, Senin (27/03/2017).
Menurut Sirozi, untuk lelang pembangunan Gedung UIN RF, tidak semua perusahaan yang bisa mengajukan proposal. Harus memiliki sertifikat sesuai standar IDB.
"Lelangnya di Jakarta, Kementerian Agama yang melakukannya dan tidak semua perusahaan bisa masuk," ujarnya.
Pembangunan Gedung UIN RF menggunakan dana anggaran sebesar Rp 490 miliar untuk pembangunan sembilan unit gedung, terdiri dari gedung yang paling besar yakni gedung Perpustakaan setelah itu gedung laboratorium terpadu dan gedung rektorat yang ditargetkan rampung pada Desember 2018 mendatang.
"Enam gedung lainnya itu untuk fakultas baru seperti fakultas FISIP, Science dan Teknologi," jelas Sirozi.
Menurutnya, kampus UIN di Jakabaring akan berbeda dari kampus lainnya karena konsep yang diterapkan berupa green campus dengan dikelilingi kanal dan disediakan hutan wisata seluas dua hektare.
"Kita buat konsepnya ramah lingkungan, ada kanal, hutan wisata dan arsitektur gedungnya hemat energi," terangnya.
Selain itu, Sirozi menuturka,n kampus UIN akan terintegrasi dengan Islamic Center dan Masjid Raya Sriwijaya telah dibangun pagar dan turab dengan tujuan untuk saling memperkuat Islamic Center di Sumsel.
UIN RF juga tidak akan membangun kampus karena sudah disediakan semacam terowongan untuk mahasiswa dan civitas akademik hilir mudik dari kampus ke masjid.
Sementara untuk pembebasan lahan dari total 30 hektar lahan, 15 hektar diantaranya telah memiliki sertifikat sedangkan untuk delapan hektare akan segera memiliki sertifikat.
"Sisanya masih proses ganti rugi, Insyaallah semua akan selesai yang penting lahan 15 hektare itu sudah cukup untuk membangun kampus sesuai dana dari IDB," pungkasnya.