Selera Jangan Memaksa, Ustaz Kondang Keturunan Tionghoa Ini Soroti Soal 'Ninja Hatori'

Ratusan materi dakwahnya ia sampaikan baik melalui fanspage facebook, twitter ataupun instagramnya.

Penulis: Darwin Sepriansyah | Editor: Darwin Sepriansyah
@YukNgajiID
Ustaz Felix Siauw dan @cahyoahmadirsyad waktu menyelam di laut RajaAmpat 

SRIPOKU.COM --- Bagi kalangan anak-anak muda dan mahasiswa rasanya nama Felix Siauw sudah tidak asing lagi. 

Sebab, ustadz kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 31 Januari 1984 itu, bisa dibilang sangat melek teknologi dengan aktif berdakwah di media sosial.

Ratusan materi dakwahnya ia sampaikan baik melalui fanspage facebook, twitter ataupun instagramnya.

Terakhir ustadz keturunan Tionghoa yang mualaf sejak 2002 itu, memposting tulisan dengan judul "Selera Jangan Memaksa", yang mengajarkan agar umat muslim tidak bersikap angkuh dan sombong.

Penasaran dengan tulisan Felix Siauw dimaksud, silakan dibaca:

"Selera Jangan Memaksa"

Soal selera itu tak bisa dipaksakan, dan memang tak bisa didikte.

Namanya juga selera, dan syariat tentu membolehkan pilihan dalam masalah selera, tak harus sama semuanya

Saya suka makan mie, bukan berarti yang lain harus makan mie semuanya, saya tak suka makan kepala ikan, bukan berarti semua orang harus tidak suka makan kepala ikan

Soal selera itu hukumnya sudah jelas, itu adalah pilihan. Kecuali seleranya makanan haram, itu lain cerita.

Tapi selama hal itu boleh dalam syariat, selera sah-sah saja

Kita merasa jalan kaki itu sehat, bukan berarti kita harus mengutuk orang yang naik mobil lalu mengatakan dia malas olahraga, sekali lagi, selera tidak bisa dipaksakan

Kita nyaman makan nasi dengan tempe, garam dan kecap manis, ya lakukanlah, tak perlu sambil menyindir orang yang makan ayam goreng lantas tak mau hidup sederhana

Selera tak bisa memaksa, selama itu syar'i tidak mengapa.

Ada yang nyaman dengan batik, ada yang nyaman dengan jubah, ada yang suka dengan sandal, ada juga sepatu

Apalagi bila berhadapan dengan sesama Muslim yang memilih selera yang berbeda dengan kita, seharusnya kita jaga lisan kita dari menyakiti sesama yang beriman

Bila kita memilih meyakini pendapat bolehnya wajah wanita terbuka, ya jangan menyakiti mereka yang berpendapat memakai cadar dengan sebutan ninja hatori atau taliban

Bila kita memilih pendapat meyakini cadar itu sunnah, ya tak perlu mengatakan yang tak bercadar tak tahu malu, mengumpul dosa jariyah, dan segala yang menyakiti telinga

Selera itu tak bisa memaksa, selama dalam koridor syariat, itu keindahan yang Allah berikan pada kita, berkata-katalah yang baik, atau lebih baik kita diam saja

Bisa jadi kita sudah betul, tapi jadi salah karena kesombongan perkataan kita.

Boleh jadi mereka tak lebih betul dari kita, tapi tawadhu mereka jadi jalan pahala lebih besar.

Banyak netizen yang memuji kualitas materi dakwah Felix Siauw, yang mudah untuk dipahami.

lilissuherni008: Rangkaian kata & kalimat ustadz Felix sll enak di baca & mudah di pahami..trimaksh ustadz,smg sll dlm lindungan Allah SWT..

yudhakun: Yang saya sangat suka dari Ust. @felixsiauw adalah pemilihan tata bahasa dan kalimat nya yg cerdas dan membumi sehingga mudah dicerna dan dipahami, semoga selalu Sehat, istiqomah dlm dakwah dan dilindungi Alloh SWT ya Ustad, Amin3x YRA

Justru yang membuat beberapa netter merasa geli, karena Felix Siauw membawa karakter kartun Ninja Hatori, sebagai istilah dalam tulisannya.

Hal itu pun langsung mendapat respon dari netter;

ririgreenish: Ninja hatori.. duh ustadz... Jd pgn ngakak

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved