Diminta Bangun MotoGP di Jakabaring Palembang, Ini Jawaban Pimpro Hutama Karya
Hasan Turcahyo mengatakan kemungkinan untuk teknik akan melakukan survei melihat kesesuaian dengan teknologi vakum yang dipakai pada pembangunan jalan
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pimpinan Proyek Jalan Tol Trans Sumatera, Ruas Palembang-Indralaya Hasan Turcahyo (Hutama Karya) menyatakan pihaknya masih akan koordinasi dengan pimpinannya di manajemen pusat.
Hal ini terkait permintaan Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH meminta agar Hutama Karya yang saat ini mengerjakan jalan tol Palindra, agar bisa membantu membangun sirkuit MotoGP di kawasan Jakabaring.

"Ini lagi kita hitung (soal target waktu penyelesaian). Hitung-hitungan kasar masih bisa memenuhi harapan,"
"Pak gubernur menghendaki dilaksanakan oleh Hutama Karya yang relatif mempunyai proyek yang dekat (antara lokasi motoGP dengan proyek jalan tol Palindra). Relatif tanahnya sama," kata Hasan Turcahyo usai bertemu dengan Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH di Griya Agung, Rabu (1/3/2017).
Hasan Turcahyo mengatakan kemungkinan untuk teknik akan melakukan survei melihat kesesuaian dengan teknologi vakum yang dipakai pada pembangunan jalan tol Palindra.
"Untuk bisa memenuhi kriteria PU ini lebih murah. Yang paling handal kan passlep. Jalan kan diletakkan di atas tiang-tiang panjang, itu jelas mahal,"
"Pengerasan butuh waktu 3 bulan per zona. Kalau 4,5 km itu kan 9 zona. Makanya mau dihitung lagi. Harga tadi disampaikan Palindra Rp 105 M (per kilometer),"
"Harusnya lebih murah. Palindra kan 45km. Ini kan 12 meter lebar di tracknya. Start finish 14 meter. Kita lapor ke manajemen kantor pusat,"
"Pasti tim yang berbeda (antara Palindra dengan MotoGP). Rp 12 M per kilometer untuk MotoGP itu hanya untuk penimbunan dan pengerasan saja," terangnya.
Ia juga menjelaskan kelebihan dari sistem teknologi vakum sehingga tertarik untuk digunakan pada pembanguan sirkut MotoGP.
Baca: Alex Noerdin Minta Hutama Karya Bangun MotoGP

"Teknologi vakum kelebihannya setelah diproses dengan metode ini tanah yang sudah diproses itu dalam jangka panjang sudah relatif tidak turun lagi,"
"Teknologi ini sudah universal memang yang membedakan dengan yang lain,"
"Ini memerlukan ketelatenan satu zona menanam 3.000 titik vertical dreen dan harus menutup dengan geo membran,"
"Tidak boleh bocor 3 bulan. Ini tidak mudah. Bocor selubang jarumpun itu berpengaruh," papar Hasan. (*)