Ini 8 Tahapan Proses Bayi Tabung

In vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung menjadi harapan bagi pasangan dengan infertilitas untuk mendapatkan buah hati. Apalagi, bayi tabung meni

Editor: Bedjo
Ist
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM - In vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung menjadi harapan bagi pasangan dengan infertilitas untuk mendapatkan buah hati. Apalagi, bayi tabung meningkatkan peluang kehamilan hingga 40 persen.

Berita Lainnya:  Klinik Bayi Tabung Ini Keliru Gunakan Sel Sperma untuk Pembuahan

Bayi tabung adalah salah satu upaya mendapatkan kehamilan dengan cara mempertemukan sel telur dan sperma dalam satu wadah di luar tubuh manusia.

Setelah terjadi pembuahan di luar tubuh, embrio yang sehat akan ditanam ke dalam rahim calon ibu. Selanjutnya, diharapkan terjadi kehamilan.

Secara umum, proses bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) memakan waktu sekitar 4-6 minggu. Inilah tahap demi tahap yang akan Anda lalui, jika Anda menjalankan program bayi tabung.

8 Tahapan Proses Bayi Tabung:

1. Pemeriksaan USG, hormon, saluran telur, dan sperma.
Pasangan yang akan melakukan program bayi tabung disarankan datang pada hari kedua menstruasi. Dilakukan pemeriksaan hormon dan sel telur pada calon ibu dengan USG Transvaginal. Sedangkan pada calon ayah dilakukan kualitas sperma.

2. Penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur.
Selanjutnya datang kembali pada siklus menstruasi berikutnya, di hari kedua menstruasi. Untuk mulai mendapatkan suntikan Gonal F yang berfungsi membesarkan sel telur. Suntikan dilakukan selama 10-12 hari, tergantung respon tubuh.

3. Penyuntikan obat penekan hormon.
Jika ukuran folikelnya 12-14 mili mulai disuntik obat untuk hiperstimulasi ovarium terkendali. Jadi, setelah melakukan proses suntik pembesaran sel telur, selanjutnya dilakukan proses suntik untuk mengedalikan atau menekan hormon.

4. Pengambilan sel telur.
Setelah 12 atau 14 hari, tergantung respon tubuh dan paling tdak ada 3 buah folikel minimal berukuran 18 mili, lalu mulai suntik untuk pematangan akhir. Selanjutnya, 36 jam kemudian dilanjutkan dengan petik sel telur atau ovum pick up.

5. Pembuahan.
Setelah diambil sel telurnya, dilakukan pembuahan di luar. Teknik yang dipakai sekarang ini adalah ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection), yaitu sperma disuntuikkan langsung ke dalam sel telur. Sperma yang dipilih oleh embriolog adalah yang paling bagus bentuknya dan kecepatannya. Satu sel telur, satu sperma.

6. Pengembangan embrio.
Setelah 16 jam akan dapatkan sel telur yang sudah dibuahi. Bisa terlihat dari sejumlah sel telur yang dipetik, berapa sel telur yang berhasil dibuahi. Lihat perkembangan embrionya dalam 5 hari. Hari kedua dan ketiga terjadi pembelahan sel, hari keempat mulai terbentuk morula, dan hari ke lima terbentuk blastokista, yaitu embrio yang berusia empat sampai sembilan hari setelah pembuahan.

7. Penanaman embrio.
Penanaman embrio ke dalam rahim bisa dilakukan pada hari kedua pebelahan, hari ketiga pembelahan, atau hari ke lima, tergantung dari kualitas embrio. Tapi, yang paling baik sebenarnya adalah hari kelima pembelahan saat sudah menjadi embrio blastokista. Karena menyerupai embrio yang menempel pada rahim ibu saat proses kehamilan alami.

8. Menunggu hasil.
Dua minggu setelah proses penanaman, dokter akan melihat apakah embrio berhasil menempel ke rahimatau tidak. Jika penempelan sempurna, maka akan terjadi kehamilan yang sama seperti kehamilan alami lainnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved