Melintasi Jalan Ini, Sopir Mobil Siapkan Tali Seling dan Pengendara Motor Bawa Rantai

"Kami jika lewat biasanya menyiapkan tali sling untuk mobil. Kalau motor terpaksa gunakan rantai dan didorong," ujar Hafiz.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Tarso
Melintasi Jalan Ini, Sopir Mobil Siapkan Tali Seling dan Pengendara Motor Bawa Rantai - bubur-tanah_20170217_192140.jpg
SRIPOKU.COM/ARDANI ZUHRI
Tampak jalan propinsi Muaraenim - Semendo yang rusak dan berlumpur akibat terkena hujan. Masyarakat Semendo kesulitan beraktifitas dan mengeluarkan hasil bumi dengan kendaraan roda dua dan empat ke Muaraenim, Jumat (17/2).
Melintasi Jalan Ini, Sopir Mobil Siapkan Tali Seling dan Pengendara Motor Bawa Rantai - jalan-provinsi_20170217_192239.jpg
SRIPOKU.COM/ARDANI ZUHRI
Truk ini terjebak di tengah jalan karena licin dan berlumpur.

SRIPOKU.COM, MUARAENIM---Sebagian warga Semende, Kabupaten Muaraenim, keluhkan dan pertanyakan kondisi jalan Lintas Provinsi Muaraenim - Semende yang masih rusak dan berlumpur.

Sebab sudah empat bulan berlalu jalan tersebut belum juga selesai diperbaiki, sehingga masyarakat terpaksa harus memutar untuk keluar masuk Muaraenim - Semende, Jumat (17/2/2017).

Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, bahwa jalan yang rusak tersebut adalah merupakan jalan alternatif ke Provinsi Bengkulu yang menghubungkan Kabupaten Muaraenim - Kabupaten Lahat yang merupakan tanggungjawab Pemprop Sumsel.

Semenjak terkena longsor dan amblas sekitar empat bulan yang lalu, sebagian jalan memang sudah ada yang diperbaiki namun belum tuntas, terutama dua titik yakni di Desa Karya Nyata, Desa Pulau Panggung dan Desa Muara Dua ketiganya di Kecamatan Semende Darat Laut (SDL).

Jalannya masih tanah merah sehingga ketika kendaraan akan melintas baik roda dua dan empat sangat kesulitan.

Bahkan beberapa kendaraan sering terjebak lumpur karena jalan licin terutama pada musim penghujan.

Sedangkan satu titik lagi di Desa Muara Danau Kecamatan SDL, kondisi jalan sudah menurun dan terancam amblas ke dalam jurang.

Akibat rusaknya jalan tersebut, masyarakat yang sebelumnya hanya menempuh perjalan sekitar tiga jam dari Muaraenim - Semende Darat Ulu (SDU), terpaksa harus mengambil jalan melingkar dari Kabupaten Lahat yang menempuh waktu sekitar 4-5 jam.

Akibatnya selain memakan waktu yang lebih lama, juga kendaraan akan menggunakan BBM yang lebih besar.

Menurut Hafizul Ahkam (35) warga Desa Aremantai Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU), bahwa jalan tersebut merupakan jalur utama masyarakat untuk keluar masuk Semende ke Muaraenim.

Dan jika jalan tersebut rusak apalagi putus tentu akan berakibat harga bahan pokok akan naik akibat biaya transportasi yang lebih mahal.

Seharusnya pihak terkait cepat peka, karena ini sifatnya bencana alam dan digunakan oleh ribuan masyarakat untuk bisa ditanggulangi.

Ini sudah hampir setengah tahun sejak longsor pertama, sampai sekarang jalan tersebut belum juga tuntas-tuntas.

"Kami jika lewat biasanya menyiapkan tali sling untuk mobil. Kalau motor terpaksa gunakan rantai dan didorong," ujar Hafiz.

Keluhan juga disampaikan oleh Yanto dan Tomo, jalan tersebut rusak sudah cukup lama di tiga titik yakni di Pancuringkih, Talang Keli (Karya Nyata) dan sebelum Talang Gudang yang semuanya di wilayah Kecamatan Semendo Darat Laut (SDL).

Saat ini, jalan tersebut masih berupa tanah merah sehingga kendaraan sangat sulit melintas bahkan banyak yang slip.

Jika jalannya berlumpur, pihaknya terpaksa memilih jalan memutar yang lebih jauh jarak tempuhnya yakni melalui Tanjung Laut kearah Baturaja atau ke Muara Dua melalui Kabupaten Lahat untuk keluar menuju Muaraenim.

Karena jalan ini merupakan akses penting bagi masyarakat, maka sudah seharusnya secepat mungkin Dinas PU BM Sumsel memperbaikinya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU BM dan Perumahan Rakyat Kabupaten Muaraenim Ir H Ahmad Yani Herianto MM saat dikonfirmasi menerangkan bahwa dari koordinasi pihaknya ke Dinas PU BM Sumsel, jalan provinsi di daerah Semendo yang rusak akan diperbaiki tahun ini (2017).

“Sekarang ini masih dalam proses lelang, jadi kita tunggu saja,” ujar Yani singkat.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved