Kaleidoskop 2016

Oktober: 2 Tahun Merantau usai Putusan, Dewi Kaget Tahu-Tahu Mantan Kekasih Sudah jadi Ayah Tirinya

Bagaimana tidak, kekasih yang kucintai harus aku panggil Ayah setelah dia menikah dengan Ibuku.

Penulis: Darwin Sepriansyah | Editor: Darwin Sepriansyah
metrosulawesi.com
Ilustrasi [Foto di atas tidak ada kaitannya dengan isi berita] 

SRIPOKU.COM --- Persoalan cinta dan jodoh terkadang memang tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan. 

Manusia memang berhak menentukan pilihan ingin mencintai siapa ataupun ingin menikah dengan siapa, tapi menjadi persoalan lain ketika hal itu tidak dapat terwujud.

Sebagai manusia yang beriman, tentu kita harus mengembalikannya kepada Sang Pengatur Kehidupan, Allah Swt, dengan menerima takdir-Nya.

Sebab, "Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)

Kutipan ayat di atas mungkin sedikit berguna bagi sosok yang akan diceritakan kali ini. 

Selengkapnya, silakan baca kisanya seperti dikutip dari ceritacurhat.com yang diposting pada 9 Maret 2016 lalu.  

Tidak banyak orang yang mengalami kisah hidup seperti yang aku alami.

Bagaimana tidak, kekasih yang kucintai harus aku panggil Ayah setelah dia menikah dengan Ibuku.

Namaku Ratna Sapitri tapi panggilanku sehari-hari adalah Dewi.

Ayahku sudah meninggal sejak aku masih kecil, sehingga praktis yang merawatku adalah Ibuku seorang diri.

Dulu sebelum aku menikah dengan bapaknya anak-anakku, aku memiliki seorang kekasih yang begitu aku cintai.

Napi sayang perjalanan cinta kami tak sampai ke pelaminan karena saat itu usiaku masih terlalu dini dan belum siap untuk menikah.

Akhirnya kami pun terpisah, aku pergi ke Jakarta untuk bekerja.

Dan dia aku tinggalkan tanpa satu kata pesan apapun juga.

Dua tahun berlalu aku tak pernah bertemu dan tak sedikit pun kabar ku berikan padanya.

Pada satu hari aku mendapat telepon dari kampung bahwa aku harus pulang.

Tanpa ada curiga, aku pulang dan ketika sampai di rumah, aku tak melihat sosok ibuku.

Aku bertanya, paman di mana mamah ko gak ada di rumah, di mana dia sekarang?

Tapi pamanku hanya diam membisu, tiba-tiba bibiku mengajak aku pergi ke satu rumah, rumah itu sudah tidak asing lagi buat aku.

Ya itu rumah kekasihku yang selama 2 tahun ini aku tinggalkan.

Aku terkejut ketika aku menatap kedua sosok manusia yang paling aku cintai tengah berbincang dan duduk bermesraan.

Air mataku mulai mengalir deras ketika bibiku berkata bahwa mereka telah menikah.

Ya Tuhan mengapa harus dia yang kau cintai? Mengapa harus mamahku yang dia pilih?

Sejak saat itu hidupku bener-bener larut dalam keterpurukan.

Kehidupan malam jadi tempat pelarianku, aku tak perduli orang bilang apa karena mereka tidak mengerti apa yang aku rasakan saat itu.

Hanya kesedihan dan benci yang berkecamuk di pikiranku.

Sampai suatu hari aku mendengar kata-kata cinta dari seorang lelaki yang biasa nemenin aku di klub, dia mau mengeluarkan aku dari dunia kelam itu.

1, 2, 3 bulan berlalu akhirnya aku naik ke pelaminan bersama pria itu meskipun dalam hatiku tak ada cinta tapi aku harus hidup bersamanya karna aku telah mengandung anaknya.

Tapi hanya kegelisahan yang kurasakan dalam kehidupan rumah tanggaku.

Sepertinya aku belum bisa memaafkan mamahku.

Setiap kali ada masalah dengan suami, aku selalu menyebut-nyebut nama mamahku dan menuduh suamiku sama saja dengan kekasih pertamaku.

Ya Allah hanya engkau yang tahu berdosakah aku kepada Ibuku?
Karna aku ga bisa menghapus rasa kesalku padanya, meskipun itu telah berlalu.

Meskipun aku telah memiliki kehidupan baru bersama suamiku.

Sahabat ceritacurhat.com demikian kisah nyata yang kualami. Mohon masukannya.

Curhatan ini pun mendapatkan tanggapan positif dari beberapa netizen, yang kesemuanya berharap Ratna bisa melupakan cinta masa lalunya dan memulai kehidupan yang baru bersama sang suami dan anaknya.

Berikut komentar lengkap dari beberapa netizen:

1. Michael

Setiap orang memiliki masa lalu yang berbeda-beda seperti yang kamu alami saat ini.

Saran saya yang sudah berlalu biarlah berlalu dan yakinlah semua itu sudah ada dalam rancanganNya (rencana Nya pasti indah pada waktunya).

Mungkin jika kamu menikah dengannya ada hal yang kurang baik bagi kamu atau pun pasangan mu (saya pernah alami sendiri) maka dari itu sadarlah dan yakinlah bahwa semua itu sudah ada dalam rencana Nya.

Sekarang binalah keluarga kamu jangan karena masa lalu kamu semua jadi tambah berantakan (ribut dsb malah mungkin bisa cerai ,amit2 ), tataplah ke depan jalan masih panjang dan raihlah kebahagiaan, Tuhan memberkati, amin

2. Rere senja

Sabar aja mbak,semua masalah asa jalan keluarnya dan jgn lupa berdoa sama allah.

3. Alina

Ikhlaskan saja mbak, walaupun pasti berat utk melakukannya, saya yakin mbak org yang kuat.

Anggap saja ini balasan kebaikan hati mbak mengikhlaskan orang yang mbak cinta kepada ibu yang telah menjaga dan merawat mbak seorang diri, yang terpnting dia bisa menjadi suami yang baik buat ibu mbak dan menjaganya.

Bukannya sebagai anak, mbak juga tenang melihat ibu memiliki pendamping yang menyayanginya dan memperhatikannya dimasa tuanya (yang sudah tidak ia rasakan semenjak ayah meninggal)..

Sekarang mbak fokus ke rumah tangga mbak saja, sayangi suami mbak dan perhatikan tumbuh kembang anak mbak.

Jangan melihat ke masa lalu trus mbak, hiduplah untuk masa depan bersama keluarga.

ciptakan rasa nyaman didalamnya dengan cinta. insya Allah lama kelamaan cinta mbak smakin besar untuk kluarga, bukan untuk yang lalu, yang sudah menjadi sejarah

4. Kris

Belajar mnganpuni emang susah. Namun kt hrs mangampuni jika tdk mka kt menyimpan dendam &kepahitan d hati.

hal ini membuat ga nyaman... ampunilah dgn ikhlas & mengucap syukur Tuhan memberimu keluarga yg hrus kamu rawat & kamu bhagiakan ....

sulit emang .... tp kamu hrs bisa berdoalah sll ... Tuhan pasti buka jalan ... smangat.

5. Bule

Bersyukur justru ibumu sdh bersuami lagi, meski suaminya adalah laki2 yang pernah kamu sukai.

jaga jarak saja dng keluarga baru ibumu, apapun toh dirimu dengan suami ibumu itu bisa terjadi kasus cinta sesat lagi.

Entah dirimu yg memulai, atau suami ibumu yang memulai, apapun ibumu tempatmu berbakti.

Kalau sdh berani memutuskan bersuami ya konsekwen, apalagi sdh punya anak.

Mulailah lembaran baru kehidupan, semoga rumah tanggamu berhasil sekalipun awalnya dirimu dan suamimu berasal dari dunia maksiat sekalipun.

Allah akan menuntun hambaNya yang berniat memperbaiki ahlaq kehidupan umatNya,Insyaallah.

6. Purwanto Susilo

ASSALAMUALAIKUM OM SWASTIASTU SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA.

Mbak Ratna memang pahit sekali untuk di terima kenyataan ini, tapi Mbak Ratna harus ingat mungkin ini jalan yang terbaik untuk Mbak Ratna dan Mamah yang selama ini sudah merawat dan membesarkan Mbak Ratna.

Ingat Mbak surga ada di bawah telapak kaki Ibu, buang jauh-jauh rasa dendam atau benci pada Ibu dan bangkit tunjukkan pada keluarga ini loh saya dan jangan lupa minta petunjuk pada Allah SWT.

Sholat kalau Mbak Ratna orang Islam, atau ke Gereja kalau Mbak Ratna agamanya Kristiani, atau ke Pura kalau Mbak Ratna agamanya Hindu memohon petunjuk pada sang pencipta. Amin.

Berikan dukungan Anda kepada Kami dengan LIKE/SUKAI Fanspage Sriwijaya Post:                                              

Dan mohon FOLLOW Twitter Kami juga:

Friends Added
Dapatkan Berita-berita Terkini (Up To Date) dan Menarik Lainnya dengan Langsung Klik sripoku.com

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved