Kaleidoskop 2016
September: Pengakuan Mengejutkan Mantan Pacar dan Teman Kerja dari Sosok Jessica
Pengakuan Kristie dituangkan dalam BAP yang dibacakan Jaksa dalam kasus kopi beracun di Pengadilan Jakarta Pusat, Selasa dini hari (27/9/2016).
Ini merujuk ada beberapa kasus yang pernah dialami, seperti pelanggaran pidana berlalu lintas dan percobaan bunuh diri.
"Polisi dalam kasus ini menemukan dia (Jessica,-red) mengalami stres. Dengan tidak mengakui ada ancaman-ancaman untuk menyakiti diri sendiri oleh Nona Wongso," ujarnya.
Oleh karena itu, aparat kepolisian sempat menghubungi pihak krisis atau psikolog untuk memeriksa kejiwaan Jessica Kumala Wongso.
"Tapi tidak ada keterangan lebih lanjut dalam hal keterangan ini," kata dia.
Sementara itu, menurut Otto Hasibuan, penasihat hukum Jessica, Jessica seringkali menelepon dan mengirim pesan kepada Patrick karena Jessica menagih utang.
"Apakah saudara tahu Patrick meminta penjauhan karena Jessica menagih utang Patrick dan tidak dibayar sehingga ditagih terus? Dan terus meng-SMS agar dibayar sehingga (Patrick,-red) memohon pengadilan untuk penjauhan dengan tujuan utang tak dibayar?" tanya Otto.
Torres mengaku tak mengetahui hal itu.
Dia menjelaskan laporan-laporan kepolisian berkaitan dengan nama Jessica.
Mayoritas laporan kepolisian terkait Jessica dibuat Patrick.
Torres mengaku tak mengetahui hal itu.
BACA JUGA: Pria Ini Disebut Sebagai Ayah Kandung Ario Kiswinar. Benarkah?
Mantan rekan kerja diancam akan dibunuh
Sementara itu Kristie Loius Carter, Direktur Marketing dan Media New South Wales Ambulance mengaku tidak kaget apabila tewasnya Wayan Mirna Salihin diduga ada kaitannya dengan Jessica Kumala Wongso.
"Pendapat saksi (Kristie) , tidak merasa kaget. Tapi yang pertama saksi tidak bisa mengarahkan bila Jessica melalukan pembunuhan atau tidak karena saya bukan hakim. "