Pesona Kacang Mente, Bikin Gado-gado Hj Nurlailani Depan RRI Dikangeni Semua Masyarakat
Rumah Makan Gado-gado depan Stasiun RRI Palembang milik Hj. Nurlailani nampaknya masih menjadi salah satu gado-gado paling maknyus di Kota Palembang.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- "Berapa bungkus dik ? Makan sini ? Mau pedes nian ? Pakai lontong ?" sapa Hj. Nurlailani kepada pengunjung Rumah Makan Gado-gado depan Stasiun RRI Palembang, Senin (19/12/2016).
Meski sudah 40 tahun berdiri, Rumah Makan Gado-gado depan Stasiun RRI Palembang milik Hj. Nurlailani nampaknya masih menjadi salah satu gado-gado paling maknyus di Kota Palembang.
"Dari dulu kita menjaga cita rasa gado-gado sehingga tetap nikmat disantap," kata wanita kelahiran Medan, 22 Juli 1953 ini.
Sebetulnya Hj. Nurlailani sempat enggan menyebutkan resep gado-gado yang bikin pecinta kuliner kagen ingin selalu kembali membeli. Namun, ia menuturkan jika salah satunya menggunakan kacang mente yang membedakan dengan gado-gado lainnya. Inilah yang membuat pecinta gado-gado kangen untuk kembali membeli.
"Kalau resep menu gado-gado itu pakai kacang tanah dan kacah mente, cabe rawit, bawang putih, kencur, asam Jawa, dan gula merah. Ini resep menu. Sayurannya bayam, kecambah, kacang panjang, sawi putih panjang," kata Nurlailani.
Selanjutnya gado-gado diberikan telur rebus, tahu, tempe, timun, tomat, kerupuk emping dan kerupuk udang.

Gado-gado Hj Nurlailani depan Stasiun RRI Palembang siap disantap.
Satu porsi gado-gado pakai telor rebus Rp 30 ribu. Setelah digiling bumbu, susun sayuran. Baru disiram bumbu dan kerupuk, tomat dan timun.
"Dari dulu gado-gado ini laris manis karena maknyus tadi. Dulu sehari itu sampai 80 porsi. Mungkin sekarang ini karena keadaan ekonomi krisis sehari terjual 30-40 porsi. Kita buka jam 08.00-16.00," jelas Nurlailani.
Selain menyajikan gado-gado yang menjadi andalan, Nurlailani juga menyiapkan menu lainnya seperti nasi sop ayam kampung dan soto, dan rawon daging sapi.