4. Diego Mendieta

Tragis, begitulah nasib yang menimpa pemain asal Paraguay, Diego Mendieta. Pemain yang memperkuat Persis Solo itu meregang nyawa gara-gara tak sanggup membiayai pengobatannya.
Mendieta meninggal di usia 32 tahun.
Mendieta terakhir kali bermain untuk Persis Solo bermain di Liga Premier Indonesia (IPL). Tragedi ini bermula saat Mendieta menjalani perawatan karena cytomegalovirus di RS Dr Moewardi.
Namun kisruh yang tak berujung di tubuh Persis membuat gaji Diego selama empat bulan tak kunjung dibayar.
Begitu juga dengan uang muka kontrak. Totalnya mencapai Rp 131 juta. Hal itu membuat Diego kesulitan membayar pengobatan. Padahal, penyakitnya yang diderita tidak terlalu sulit untuk disembuhkan, meski memang biayanya tidak sedikit.
Tak hanya kesulitan membayar rumah sakit, untuk makan, bayar kos juga sampai harus berutang. Nyawanya tak tertolong. Keinginan bertemu dengan keluarga juga tidak kesampaian karena tak punya uang untuk ongkos pulang.
Mendieta akhirnya meninggal Selasa dini hari, 4 Desember 2012 di Rumah Sakit Dr Moewardi, Solo. Jenazah baru bisa diterbangkan ke negara asalnya, Paraguay, keesokan harinya. Diduga dia menderita tipes dan sejumlah penyakit lainnya, seperti liver.
5. Akli Fairuz
Masih muda dan baru memulai karir. Namun Akli Fairuz meregang nyawa pada 16 Mei 2014 lalu.
Akli yang membela Persiraja Banda Aceh, tewas usai berbenturan dengan kiper PSAP Sigli, Agus Rohman. Diduga ususnya sobek karena kerasnya benturan tersebut.
Agus Rohman yang terlihat sengaja menerjang perut Akli, kemudian dihukum berat oleh PSSI.
6. Ali Khaddafi

Khaddafi memang bukan nama yang asing bagi pecinta sepak bola nasional. Pertama kali datang ke Indonesia, Khaddafi bermain untuk PSM Makassar. Sebagai gelandang, pemain berpostur 182 cm tersebut sempat disegani tim-tim lawan.
Setelah 2 tahun bersama PSM, Khaddafi kemudian pindah ke Bontang FC (2009-11). Selanjutnya dia kembali berganti-ganti klub. Mulai dari PSPS Pekanbaru (2011-12), Sriwijaya FC (2012-13), Madura United (2013-14), dan Perseru Serui (2014).
Saat kompetisi berhenti, Khaddafi memutuskan pulang ke negaranya. Namun dia tidak kembali lagi ke Indonesia untuk selama-lamanya. Senin (19/10/2015), Khaddafi dikabarkan meninggal di negaranya usai menderita penyakit paru-paru.
7. Frank Jean Seator
Dua tahun lalu, sepak bola Indonesia juga sempat dikejutkan oleh kabar duka yang dialami Seator. Pemain asal Liberia itu meninggal di rumah sakit Hospital Firestone karena sakit.
Seator mengembuskan napas terakhirnya di usia 37 tahun.