Lokasi Lahan Kuburan Masih Semak dan Blukar

Lokasi lahan Taman Pemakaman Umum (TPU) yang membuat Wakil Bupati OKU Drs Johan Anuar SH MM tersandung hukum, masih berupa hutan belukar.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/LENI JUWITA
Kawasan Lahan yang rencananya akan dijadikan TPU di Baturaja, foto diambil, Selasa (20/9/2016 

SRIPOKU.COM.BATURAJA--- Lokasi lahan Taman Pemakaman Umum (TPU) yang membuat Wakil Bupati OKU Drs Johan Anuar SH MM tersandung hukum, masih berupa hutan belukar.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  

Selain masih hutan belukar juga sulit dijangkau, jalan masuk menuju lokasi diperkirakan sekitar 7 KM dari jalan raya ditempuh dengan jalan berbatu yang sebagian besar sudah berlubang dan hancur. Kendaraan roda empat jenis city car dipastikan nyangkut dan tidak akan sampai ke lokasi.

Untuk menuju lokasi lebih memungkingkan menggunakan kendaraan roda dua , namun medan yang dilalui cukup berat, banyak perbukitan.

Disisi lain, warga RT/RW 07/03 Kemelak Bindung Langit yang ditemui di jalan menuju Lokasi yang dicadangkan untuk TPU mengaku tidak tahu persis lokasinya.

” Kami dak tahu, dimano tapi katonyo di hutan itu yang ada tanahnya bergelombang , banyak bukit dan jurang ,” terang salah seorang warga seraya menambahkan warga yang datang kesana hanya untuk pergi ke kebun.

Di kesempatan itu Sripo mencoba datang ke Rumah Ketua RT 07 dan Ketua RW 03 setempat, sayangnya kedua nya sedang tidak ada di rumah.

“Bapak kami lagi begawe, maklumlah tukang bangunan, menjelang magrib baru balik,” terang isteri Ketua RT dan Ketua RW yang kebetulan sedang kumpul.

Sementara itu berdasarkan catatan Sripo, proyek pengadaan lahan TPU tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pada 2012 lalu sebesar Rp 6,1 miliar. dengan modus para tersangka diduga melakukan pengelembungan anggaran hingga membuat kerugian negara senilai Rp 3.49 miliar.

Kemudian anggaran yang digunakan diduga tidak sesuai dengan luas lahan yang disediakan hingga menimbulkan kerugian Negara.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved