IDUL ADHA 1437 H
Para Pemuda-remaja Islam Hendaknya Meneladani Keteguhan dan Kerelaan Nabi Ismail
Sebab di tangan merekalah terletak urusan bangsanya, sebagaimana telah dikatakan oleh pujangga Islam, Mushtofa Ghulayaini
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Betapa indahnya apabila para pemuda dan remaja masa kini, terutama para pemuda dan remaja Islam mau meneladani keteguhan dan kerelaan Nabi Ismail as, sehingga mereka dapat berperan sebagai generasi penerus yang benar-benar mampu melaksanakan tugas-tugas yang diamanatkan oleh bangsa dan negara.
Sebab di tangan merekalah terletak urusan bangsanya, sebagaimana telah dikatakan oleh pujangga Islam, Mushtofa Ghulayaini: "Di tangan pemudalah (urusan) bangsa dan pada jejak langkah merekalah hari depan masyarakatnya".
Demikian disampaikan Ustad Abdul Fatah SH dalam khotbah Idul Adha di Langgar Haqqul Yakin, Jalan Bungaran 2, Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, Senin (12/9/2016).
Karena itulah, mulai sekarang hendakya para pemuda dan remaja memegangi semboyan: "Bukanlah seorang pemuda yang mengatakan. 'Inilah bapakku!' tetapi seorang pemuda adalah yang menyatakan. 'Inilah dadaku.'"
Dengan demikian jelaslah, betapa besar peranan generasi muda dalam meneruskan, merampungkan serta mempertahankan warisan para pendahulu, para pejuang kita yang telah tiada.
"Satu kesimpulan kita peroleh, yaitu bahwasannya hikmah yang tersirat dalam Hari Raya Idul Adha, Hari Raya Qurban ialah acuan semangat bagi generasi muda untuk siap menjadi insan yang teguh, tegar, berani berkurban dan pantang mundur dalam menghadapi tantangan, rintangan dan halangan dalam kehidupan sehari-hari demi kebenaran, dan keberhasilan cita-cita," ujar Abdul Fatah di hadapan ratusan jemaah yang memadati langgar.
Dikatakan Ustad Abdul Fatah, pribadi-pribadi remaja semacam itulah yang sangat dinantikan oleh agama kita, yakni Islam dan juga diharapkan kehadirannya oleh bangsa dan negara bagi kelangsungan pembangunan nasional menuju masyarakat yang adil, makmur, bahagia, sejahtera lahir dan batin.
"Marilah kita sebagai generasi tua lebih membuktikan sikap luwes dan terbuka, yakni dengan lebih banyak memberikan arahan, didikan serta tuntunan kepada anak-anak kita, agar kelak mereka benar-benar mampu berperan sebagai generasi pengganti yang lebih baik, lebih sukses dalam melaksanakan tugas-tugasnya," ajak Abdul Fatah yang juga dikenal dengan panggilan Ustad Afdhal.
Ustad Afdhal mengajak para orangtua untuk menanamkan semangat juang dan pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan tanah air serta membina mereka untuk menjadi pribadi-pribadi yang siap menerima tongkat estafet generasi.