Petinju Muhammad Ali Meninggal Dunia

Ini 5 Rahasia Muhammad Ali yang Jarang Diketahui Publik

Sebagai petinju, Ali mulai melejit sebagai petinju besar sejak meraih medali emas Olimpiade pada 1960.

Editor: Sudarwan
TRIBUNNEWS.COM
Pertandingan Muhammad Ali melawan Joe Frazier yang dimenangkan Ali sekaligus mengukuhkan Ali menjadi petinju tak terkalahkan pada massanya. 

Namun, secara mengejutkan Ali justru mengatakan di tahun 2005, bahwa dirinya merupakan seorang sufi.

Ali terpukau dengan sufisme karena aliran ini berprinsip, seseorang yang menyakiti orang lain, ia turut menyakit kemanusiaan secara luas.

Pandangan ini kemudian yang menjadikan Ali sebagai sosok yang universalis.

3. Menahan luka saat di atas ring

Ketika memutuskan kembali bertanding di atas ring tinju pada 26 Oktober 1970 silam, Ali mendadak mengalami luka pada otot sekitar beberapa hari sebelum hari-H.

Namun, Ali menolak untuk menjadwal ulang pertandingan tersebut, dan bersikukuh kuat menghadapinya.

Tekadnya terbukti. Ia akhirnya berhasil menang atas KO di ronde ketiga melawan juara tinju kelas berat saat itu, Jerry Quarry.

4. Ambil pelajaran dari penyakit parkinson

Ketika terdeteksi menderita gejala penyakit parkinson di usia 42 pada 1984 silam, Ali pun perlahan berubah menjadi sosok yang tidak lagi lantang dalam menyuarakan pendapat.

Secara perlahan, Ali berubah menjadi sosok yang lebih obyektif, terutama terkait dengan kian kuatnya keyakinan dirinya terhadap aliran sufisme.

5. Pesulap amatir

Dalam masa-masa melewati pengobatan penyakit parkinson yang dideritanya, diam-diam Ali mempelajari 'prestidigitasi' atau kemahiran teknik sulap tangan.

Suatu hal yang menyenangkan di balik kelabunya masa-masa mengidap penyakit parkinson.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved