NEWS VIDEO SRIPO
Setangkai Bunga untuk Odapus
Anggota PLS yang merupakan sesama odapus selalu menjawab keluh-kesah odapus yang mereka jumpai.
Penulis: Refli Permana | Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM -- Penderita penyakit lupus yang tengah dirawat di RSMH Palembang mendapat suntikan semangat dari Persatuan Lupus Sumsel (PLS) yang berkunjung ke sana Selasa (10/5). Dengan senyuman dan jabat tangan erat, sekitar enam penderita lupus menerima setangkai bunga dari PLS. Mereka yang ketika didatangi masih dalam keadaan termangu dan lesu seketika terlihat bersemangat dan antusias.
Penderita penyakit lupus, yang oleh PLS disebut dengan Orang Dengan Lupus (Odapus), yang tengah menjalani perawatan di RSMH datang dari ragam kalangan usia dan daerah. Ada yang dari Lahat, ada yang dari Jambi, ada yang remaja, hingga ada yang orang tua. Namun, satu persamaan dari mereka adalah sama-sama berjenis kelamin perempuan. Kebetulan, PLS beranggotakan hampir selurunya perempuan.
Saat PLS sudah bertemu dengan pasien odapus, terjadi perbincangan akrab. Mulai dari sejarah bisa terkena penyakit lupus, pengalaman setelah teridap penyakit ini, hingga pengobatan yang sudah dilakukan. Keluarga para odapus yang mendampingi pasien juga ikut bangga dengan kedatangan PLS ini.
Anggota PLS yang merupakan sesama odapus selalu menjawab keluh-kesah odapus yang mereka jumpai. Selain memberikan semangat untuk terus aktif menjalani pengobatan, PLS juga memberikan suntikan semangat supaya para odapus ini tetap bisa menjalani kehidupan dengan kepercayaan diri. PLS sadar ada kalanya odapus dikucilkan di kehidupan sehari-hari. Tetapi, begitu masyarakat tahu apa itu lupus, dijamin tidak akan ada lagi masyarakat yang mengucilkan.
"Lupus itu tidak menular dan itu yang kami tekankan sama para odapus supaya mereka PD menjalani kehidupan. Selain itu, seorang odapus bisa menjalani kehidupan normal karena penyakit ini sama sekali tidak menghambat aktifitas si penderitanya," kata Ketua PLS, Elnita Sari.
Dikatakan Elnita, kunjungan PLS ke RSMH Palembang adalah untuk memperingati Hari Lupus Sedunia di tanggal 10 Mei. Setiap tahun, PLS memperingati hari ini dengan menyambangi para odapus yang sedang dirawat di rumah sakit. Besar harapan mereka kunjungan PLS bisa menyuntikkan banyak semangat kepada para odapus mengingat anggota PLS sendiri adalah odapus yang sampai saat ini sesekali bisa kambuh. Pengalaman 'berkecimpung' dengan penyakit inilah yang dibagi-bagikan anggota PLS kepada seluruh odapus di Palembang.
Elnita melanjutkan, odapus sampai sekarang belum bisa dikategorikan sembuh total dari penyakitnya. Elnita dan teman-teman di PLS sepintas mungkin terlihat sebagai orang yang sehat. Namun, suatu saat, lupus bisa kembali kambuh karena penyakit ini rentan akan keadaan lingkungan tempat si penderitanya berada. Beberapa hal tersebut di antaranya cuaca panas yang terik, terlalu capek, atau lapar teramat sangat. Apabila hal-hal tersebut bisa dijaga, lupus tidak akan pernah kambuh.
Apa yang dikatakan Elnita itu dibenarkan oleh salah satu dokter yang menangani pasien odapus di RSMH, yakni dr Nova Kurniawati SpPD. Panas matahari yang terik, capek, dan lapar berlebihan menjadi beberapa faktor pemicu kambuhnya lupus.
Penyakit ini sendiri salah satu sebabnya adalah karena kelebihan sistem daya tahan pada tubuh seseorang sehingga menyerang sel dan jaringan tubuhnya sendiri. Gejala awalnya bisa berupa sakit pada tulang, demam panas, cepat lelah, ruam kemerahan pada kulit, dan gangguan ginjal.
"Setelah itu, bercak merah seperti kupu-kupu akan ada di wajah dan rambut akan rontok. Sebab itu, kalau gejala-gejala itu sudah timbul, segera bawa ke spesialis penyakit dalam," kata Nova.