Ternyata Pacaran Bisa Lebih Hina Dari Pelacur? Jangan Sampai Terperangkap

Cinta kepada lain jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia. Namun, bagaimanakah jika cinta itu disalurkan....

Penulis: Darwin Sepriansyah | Editor: Darwin Sepriansyah
Net
ilustrasi gadis 

SRIPOKU.COM --- Berikut ini adalah kisah inspiratif tentang hubungan antara dua insan berlainan jenis, yang belum terikat pernikahan. 

Cinta kepada lain jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia. Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga.

Oleh sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga.

Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin.

Namun, bagaimanakah jika cinta itu disalurkan melalui cara yang tidak syar'i? Fenomena itulah yang melanda hampir sebagian besar anak muda saat ini.

Dikutip dari Fanspage "La Ode Munafar" cerita ini ditulis atas dasar hasil kesimpulan dari beberpa curhatan pembaca atas tulisan-tulisan yang pernah dimuatnya.

Untuk itu, nama tokoh dalam cerita ini yang menggugah hati dan bisa dijadikan bahan renungan ini pun hanya fiksi saja.

Berikut Kisahnya: 

Semua yang aku miliki telah aku persembahkan untuk pacar. Dia adalah Dani.

Kurang baik apa diri ini pada Dani, sampai dia meninggalkanku seperti sampah bekas. Tapi akhirnya aku sadar.

Ternyata bukan masalah baik atau tidaknya. Tapi karena pacaran itu sendiri bermasalah.

Sebaik apapun diriku pada pacar, namun jika terjun dalam dunia pacaran akan terjebak jg.

Lihatlah betapa murahnya tubuh ini, aku berikan GRATIS atas nama pacar.

Bukankah ini lebih hina dari pelacur yang mereka punya tarif?

Begitu bodohya aku menyerahkan harga diriku atas nama pacar tanpa tanda sah. Bukankah ini lebih murah dari ayam.

Sekarang aku hamil. Bingung meminta pertolongan pada siapa, sementara Dani telah meninggalkanku.

Pada orang tuaku? Aah tidak mungkin, yg ada malah marah besar padaku.

Pada keluarga Dani? Malah aku yang disalahin karena dinggap merusak hidup Dani.

Mau lapor ke polisi, bagaimana Dani dihukum sementara kami lakukan suka sama suka.

Lalu pada siapa aku mengadu? Pada Allah? Betapa malunya diri ini sudah melanggar firman_Nya.

Ataukah janin yang aku miliki sekarang digugurkan saja? Itu membuat aku berbuat seperti binatang.

Apa sekalian menghancurkan diriku dengan menjadi pelacur?

Sungguh makin hina. Apakah aku minta dinikahi sama orang lain?

Lalu orang berhati malaikat mana yg mau nikah dengan wanita kotor sepertiku?

Coba andai saja waktu aku bisa putar, aku memilih tidak akan pernah menyentuh pacaran.

Anda saja bisa mendapatkan tulisan/ceramah tentang bahaya pacaran, aku tidak melakukannya.

Oleh karena itu mari bantu teman-temanmu mendapatkan tulisan2 tentang pergaulan Islam, dakwah, dan inspirasi.

Bantu BC ulang via BBM, WA, grup2, Line dan segala media lainnya ya.

Semoga jadi amal jariyah Anda jg. Aamiin (***)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved