SIT Auladi-Ortu Cetak Kepemimpinan dari Rumah, Ajarkan Trik Andil Ciptakan Karakter Pemimpin
Begitu banyak kriteria pemimpin, di antaranya: cerdas, mandiri, beriman dan bertaqwa serta berkarakter yang kuat sebagai pemimpin.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Di tengah berbagai permasalahan yang melanda negeri ini, disadari butuh pemimpin negeri yang tangguh dan mampu untuk menghadapi berbagai hal.
Sekolah Islam Terpadu (SIT) Auladi Palembang mengajak orangtua wali murid mengikuti Workshop Parenting membentuk kepemimpinan dari rumah di Hotel Princess, Sabtu (12/3/2016).
Begitu banyak kriteria pemimpin, di antaranya: cerdas, mandiri, beriman dan bertaqwa serta berkarakter yang kuat sebagai pemimpin.
Inilah tugas kita semua, pemerintah maupun masyarakat, sejauh mana pemerintah mampu menyiapkan kurikulum yang mengakomodir semua hal tersebut.
Perlu kerjasama sekolah dan rumah agar mampu menyiapkan anak-anak untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Atas permasalahan tersebut, SIT Auladi sejak 2014 berkomitmen untuk menjadi Sekolah Berkarakter dengan mengambil Lisensi 7 Habits dari PT Dunamis dari Stephen R Covey.
Berbagai pelatihan dan workshop sudah dilakukan SIT Auladi untuk menyiapkan diri menjadi Sekolah Berkarakter, baik untuk guru, siswa maupun orangtua.
Ada beberapa tahapan yang sudah dilakukan oleh sekolah, di antaranya 7 pelatihan & workshop guru tentang kurikulum 7 Habits dan bagaimana mengajarkannya, pembekalan siswa bagaimana menggunakan buku materi 7 Habits (The Leader in Me) dan pembentukan Student Council untuk melatih leadership siswa serta kegiatan-kegiatan lainnya, seperti : market day, outbond for leaders, mabit, kemah pramuka, dll.
Begitupun dengan orangtua, sudah sejak lama diadakan pertemuan rutin mingguan dan agenda tahunan untuk menyamakan persepsi, konsep serta cara mendidik anak sejak dini dengan kemampuan leaderships dan ketaqwaan sejak dari rumah.
"Sehingga komitmen untuk mendidik dan melatih leaderships (kepemimpinan) menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah dan rumah. Inilah salah satu komitmen dari visi SIT Auladi," ungkap Ketua Yayasan SIT Auladi Palembang, Drs H Ridwan Ya’qub.
Workshop Parenting “Membentuk Kepemimpinan dari Rumah” bersama pembicara Teddi Prasetya Yuliawan, Praktisi TLIM 7 Habits, Trainer, Penulis dan Motovator Nasional dihadiri sekitar 300 orangtua wali murid dari TK dan SDIT Auladi (Seberang Ulu 2, Sako Kenten & Pakjo). Kegiatan ini merupakan agenda parenting rutin tahunan SIT Auladi.
Drs H Ridwan Ya’qub menambahkan bagaimana kurikulum 7 Habits (The Leader in Me) ini dilaksanakan di sekolah, di antaranya : Mata Pelajaran 7 Habits perminggu, membentuk Student Council (organisasi siswa) di sekolah, melibatkan keterlibatan siswa dalam setiap kegiatan di sekolah, serta melatih siswa menjadi penanggung jawab dalam tugas di sekolah, di antaranya Pj Sholat erjamaah, Pj Ketertiban, Pj Kebersihan, Pj Wudhu, dan tugas-tugas lainnya.
Ini adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan di sekolah yang tujuannya melatih jiwa kepemimpinan siswa.
Menurutnya, Program 7 Habits/The Leader in Me ini fokus dilaksanakan di sekolah sebagai tahap awal.
Pada sesi workshop kali ini, bagaimana program ini dilaksanakan di rumah dengan membentuk kepemimpinan dari rumah.
Bentuk konkritnya adalah disiapkan 9 orangtua menjadi tim Lighthouse untuk orangtua yang selama ini berjalan pada level guru. Program ini bertujuan agar ada harmonisasi dan sinerji program sekolah dan rumah.
Dalam workshop ini diajarkan bagaimana trik dan cara orangtua juga ikut andil dalam menciptakan karakter pemimpin pada anak.
Untuk hasil yang maksimal kegiatan ini juga harus disupport oleh orangtua dirumah masing-masing.
Ada banyak pertanyaan orangtua, diantaranya, bagaimana menciptakan kedisiplinan anak dalam meletakkan sepatu pada tempatnya ketika pulang sekolah, bagaimana menciptakan kemandirian belajar tanpa disuruh dulu dan lainnya.
“Hal ini yang perlu diajarkan pada orangtua, bagaimana menjadikan tanggung jawab dan tugas anak untuk meletakkan sepatu pada tempatnya, merapikan tempat tidur, belajar mandiri dsb sebagai sebuah kegiatan refleks yang menyenangkan bagi anak, sehingga anak merasakan bahwa hal-hal seperti itu bukan merupakan tugas yang berat, membosankan dan tidak menarik,” terang Teddi Prasetya Yuliawan pada sessi tanya jawab pada orangtua.
Trik dan cara yang disampaikan pada sesi ini ditanggapi antusias oleh orangtua. Pada sesi siang harinya, kegiatan ini juga dilanjutkan dengan Workshop untuk Tim Lighthouse dari guru.