Komunitas
Babat Toman Ninja Club Santuni Belasan Warga Desa Kurang Mampu
Adapun santunan yang diberikan adalah ragam jenis sembako yang dibeli dari dana pribadi anggota BNC.
Penulis: Refli Permana | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Belasan warga yang bermukim di delapan desa yang ada di Babat Toman Musi Banyuasin mendapatkan santunan yang diberikan oleh komunitas Babat Toman Ninja Club (BNC) belum lama ini.
Adapun santunan yang diberikan adalah ragam jenis sembako yang dibeli dari dana pribadi anggota BNC.
Lois Evelly, Ketua Umum BNC, melalui Humasnya, Ady, mengatakan warga-warga yang mendapatkan budi baik dari BNC ini bukan main gembiranya ketika menerima sembako tersebut.
Pasalnya, mereka yang menerima memang betul-betul warga kurang mampu yang cukup sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Atas dasar itulah, BNC memberika sembako selain kegiatan ini memang salah satu agenda rutin BNC di setiap tahunnya.
"Kita melakukan pendataan terlebih dahulu dengan bantuan kades setempat sehingga benar-benar diberikan untuk yang kurang mampu. Adapun jenis sembako yang diberikan adalah beras, teh, kopi, susu, gula, dan minyak goreng," kata Ady, melalui pembicaraan via Blackberry Messenger (BBM) Kamis (10/3/2016).
Ady mengatakan, desa-desa yang didatangi dalam kegiatan baksos tahun ini adalah Desa Kasmaran, Desa Bangun Sari, Desa Muara Punjung, Desa Toman, Desa Babat, Desa Ulak Paceh, Desa Kayuara, dan Desa Klenteng.
Selain itu, ada juga pemberian uang santunan untuk Panti Asuhan Hari Kurnia.
Total sembako yang habis dibagikan dalam kegiatan ini adalah 2 sak beras 20 kilogram, lima kilogram gula, susu, teh satu kotak, kopi satu kilogram, dan minyak goreng dua kilogram yang dibagi-bagikan total kepada enam warga.
Dilanjutkan Ady, baksos yang baru saja usai dilakukan ini dilihat langung oleh aparat pemerintahan setempat.
Masing-masing kepala desa (kades), RT, RW, hingga lurah di desa yang didatangi menyaksikan secara langsung kegiatan baksos ini.
Mereka sangat berterima kasih karena BNC sudah sedikit meringankan beban masyarakat yang perekonmiannya memang benar-benar mengalami kesusahan.
"Mereka yang kebagian sembako rata-rata penghasilan kepala keluarganya tidak sampai Rp 20 ribu per hari. Ada juga kepala keluarga yang sudah tidak bisa bekerja, sedangkan tidak ada anggota keluarga yang dijadikan sebagai pencari nafkah. Kita bangga bisa sedikit meringankan beban mereka," kata Ady mewakili teman-temanna dari BNC.
Sedikit tentang BNC, Ady mengatakan, terbentuk pada 14 September 2013 dengan anggota tujuh pengguna Kawasaki Ninja pada saat itu. Kini, anggota resmi BNC sudah berjumlah 34 orang, dimana tujuh di antaranya bukan berdomisili di wilayah Babat Toman.
Sejak terbentuk, mereka sudah 12 kali mengadakan touring dan Provinsi Banten adalah tempat terjauh yang mereka datangi.