Gerhana Matahari Total 2016
Ini Cara Melindungi Kamera agar tidak Rusak Saat Memotret Gerhana
Setelah melindungi mata, alat kamera juga perlu mendapat proteksi serupa untuk mencegah kerusakan.
Canon
Sebuah model lensa super telephoto dari salah satu pabrikan kamera DSLR. Seperti teleskop, lensa tele untuk kamera bisa berukuran besar dan berat.
Focal length pada lensa mempengaruhi ukuran matahari dalam frame. Semakin besar angka focal length, semakin besar pula magnifikasi alias ukuran matahari dalam foto yang didapat.
Menurut panduan dari NASA, lensa standar 50mm (ekuivalen full-frame) hanya akan menghasilkan proyeksi foto matahari berukuran 0,5mm.
Karena itu, untuk menangkap foto close up yang memenuhi frame, lembaga antariksa tersebut merekomendasikan lensa super telephoto dengan rentang focal length efektif 400mm hingga 2000mm.
Tentu, tak semua orang memiliki lensa tele atau super tele.
Tapi jangan berkecil hati karena lensa yang lebih lebar pun bisa dipakai menangkap berbagai keadaan menarik saat gerhana, misalnya dengan menyertakan foreground atau keadaan lingkungan sekitar seperti kerumunan orang atau pepohonan.
Yang tak kalah penting, kamera sebaiknya diatur ke mode manual untuk memudahkan setting aperture, shutter speed, dan ISO secara terpisah.
Idealnya, ISO diatur di tingkat rendah, sementara aperture dan shutter speed dipatok di angka tinggi (misalnya f/16, 1/8000), tergantung keadaan cahaya saat tahapan gerhana.
Jika diinginkan, pemotretan bisa dilakukan terus menerus bersamaan dengan dimulainya proses gerhana, sehingga semua tahap bisa diabadikan.
Kamera juga sebaiknya diletakkan di atas tripod yang kokoh, terutama untuk DSLR dengan lensa super tele agar bisa memotret jarak jauh dengan stabil.
Selamat mencoba dan jangan lupa untuk turut melindungi mata saat memandang gerhana!