Diuji Mertua Dengan Beberapa Pertanyaan, Seorang Istri Diceraikan Karena Salah Berikan Jawaban
Dia titip salam padamu dan dia berpesan agar engkau menukarkan tiang pintu rumahmu.
Penulis: Darwin Sepriansyah | Editor: Darwin Sepriansyah
Ismail pun menceraikan isterinya yang suka mengeluh, tak bertimbang rasa serta tidak bersyukur kepada takdir Allah SWT.
Malah dia menceritakan rahasia rumah tangga kepada orang luar.
Kemudian Nabi Ismail AS menikah lagi.
Pada suatu ketika, Nabi Ibrahim AS datang lagi ke Makkah dengan tujuan kembali mengunjungi anak dan menantunya. Dan bisa ditebak, terjadilah pertemuan antara mertua dan menantu ‘barunya’ itu.
Nabi Ibrahim : Dimana suamimu ?
Menantu : Dia tidak ada dirumah. Dia sedang memburu.
Nabi Ibrahim : Bagaimana keadaan hidupmu sekeluarga ? Mudah-mudahan dalam kesenangan ?
Menantu : Alhamdulillah, kami semua dalam keadaan sehat sejahtera, tidak kurang suatu apa.
Nabi Ibrahim : Baguslah kalau begitu.
Menantu : Silakan duduk sebentar. Bolehkah saya hidangkan sedikit makanan.
Nabi Ibrahim : Apa pula yang ingin kamu hidangkan?
Menantu : Ada sedikit daging, tunggulah saya sediakan minuman dahulu.
Nabi Ibrahim : (Berdoa) Ya Allah! Ya Tuhanku! Berkatilah mereka dalam makan minum mereka. (Berdasarkan peristiwa ini, Rasulullah beranggapan keadaan mewah negeri Makkah adalah berkat doa Nabi Ibrahim).
Nabi Ibrahim : Baiklah, nanti apabila suamimu pulang, sampai kan salamku kepadanya.
Suruhlah dia menetapkan tiang pintu rumahnya (sebagai kiasan untuk meng-kekal-kan isteri Nabi Ismail).
Ketika Nabi Ismail pulang dari berburu, seperti biasa dia bertanya siapa datang yang datang mencarinya.
Nabi Ismail : Adakah yang datang ketika aku tiada di rumah?
Isteri : Ya, ada. Seorang tua yang baik rupanya dan perwatakannya sepertimu.
Nabi Ismail : Apa katanya?
Isteri : Dia bertanya tentang keadaan hidup kita.
Nabi Ismail : Apa jawabanmu?
Isteri : Aku bilang padanya bahwa hidup kita dalam keadaan baik, tidak kurang suatu apa. Aku ajak juga dia makan dan minum.