Bapak Almarhumah: Kami tak Yakin Anak Kami Bunuh Diri

pipi jenazah biru, dada diduga sulutan puntung rokok, bibir atas pecah, kuku jempol kiri pecah, lutut kiri membiru dan keluar darah dari kemaluan.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/EHDI AMIN
Kapolres lLhat, AKBP Yayat Popon Ruhiyat, SIK saat menerima keluarga almarhumah Intan di Mapolres Lahat. 

SRIPOKU.COM, LAHAT -- Indi Hermawan (43) orang tua Intan Widiya Sari (16), siswi kelas X SMK Negeri 2 Lahat, yang sebelumnya diberitakan tewas tergantung di kamar kos di Kelurahan Bandar Agung, Kota Lahat, Senin (25/1) masih menyisakan tanda tanya.

Lelaki asal Dusun Tanjung Batu, Desa Benteng, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat ini melihat ada yang janggal atas kematian putri kesayanganya tersebut.

Diungkapkan Indi, saat keluarga memandikan jenazah, pipi jenazah biru, dada terdapat bekas luka yang diduganya bekas sulutan puntung rokok, bibir atas pecah, kuku jempol kiri pecah, dan lutut kiri membiru.

Tak hanya itu pada bagian kemaluan mengeluarkan darah.

"Kami tidak yakin anak kami bunuh diri. Bahkan saat memandikan tangan bisa masuk kedalam kemaluan anak ," terangnya, saat memantau perkembangan pengusutan kematian anaknya ke Polres Lahat, Selasa (9/2).

Tak hanya itu, berdasarkan keterangan saksi, kaki janazah putrinya saat ditemukan di kamar kos menyentuh lantai meski leher dalam posisi tergantung.

Temuan-temuan tersebut ujarnya semakin membuat keluarga tidak yakin kalau Intan bunuh diri.

Untuk itu dirinya sangat berharap Polres dapat mengungkap motif sebenarnya dan jika anaknya dibunuh pihaknya ingin tahu kenapa hal tersebut bisa terjadi.

"Kami sangat terpukul dengan musibah ini. Kayakinan kami bahwa intan dibunuh tentu akan membuat kami tenang jika terungkap,"harapnya.

Kapolres Lahat AKBP Yayat Popon Ruhiyat, SIK menegaskan pihaknya terus berupaya mengungkap peristiwa tersebut.

Tak hanya itu, atas laporan pihak keluarga sudah menjadi kewajiban pihaknya untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

Saat ini pihaknya sedang melakukan analisa, investigasi mendalam sehingga kasus tersebut bisa terungkap dengan sebenarnya.

"Kita juga akan cek hasil temuan dokter, kalau perlu kita cek ulang sehingga dapat terungkap apakah yang bersangkutan bunuh diri atau ada faktor lain sebelum kematian,"tegasnya.

Ditambahkan Popon, setiap perkara harus jelas dan harus dipertanggungjawabkan.

Sehingga upaya mengungkap kematian Intan akan dilakukan dengan maksimal.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved