Selama Pesan Kopi Untuk Mirna Banyak Kejanggalan dari Gerak gerik Sisca

Bukti rekaman kamera CCTV tak banyak membantu dalam kasus ini. Berdasarkan informasi, CCTV di Olivier Kafe hanya tersebar di ruang duduk para pengunju

Editor: Budi Darmawan
KAHFI DIRGA CAHYA/KOMPAS.COM
Pra-rekonstruksi kematian Wayan Mirna Salihin (27) di Kafe O, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016). 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, Brigadir Jenderal Alex Mandalika, memastikan kopi yang diminum Mirna mengandung 15 gram sianida. Tapi polisi belum punya bukti siapa yang menaruhnya.

Bukti rekaman kamera CCTV tak banyak membantu dalam kasus ini. Berdasarkan informasi, CCTV di Olivier Kafe hanya tersebar di ruang duduk para pengunjung.

Namun saat 3 minuman disajikan, terlalu banyak tas tangan di atas meja. Sehingga menghalangi dan CCTV tak bisa memperlihatkan apa yang dilakukan Siska usai kopi disajikan.

Sementara itu di ruang tempat pembuatan kopi sama sekali tak ada kamera CCTV yang merekam. Makanya polisi kesulitan menentukan siapa yang menaruh Sianida.

Namun sebuah rekaman saat polisi menginterogasi manajer Olivier Kafe tersebar. Di rekaman itu terdengar polisi mencari gelagat-gelagat aneh Siska yang memesankan es kopi Vietnam untuk Mirna.

Dalam rekaman itu terdengar suara Kanit Reskrim Polsek Tanahabang, Komisaris Mustakim, dan 3 polisi lainnya.

Kemudian terdengar pula suara ayah Mirna, Dermawan Salihin, lalu manajer kafe dan seorang lainnya dari pihak Olivier Cafe.

Polisi kedengaran menguber keterangan terkait kronologis dan gelagat aneh Siska.

Manajer Olivier Cafe pun menerangkan bahwa awalnya Siska memesan kopi setelah sebelumnya memesan meja tersebut lewat telepon.

Siska hanya sendirian saat tiba di kafe sekitar pukul 16.09 pada Rabu (6/1/2016). Dia lekas memesan 3 minuman, yaitu Es Kopi Vietnam kopi, Cocktail dan Fashioned Sazerac.

Setelah memesan, Siska langsung ingin membayar. Padahal minumannya saja belum selesai.

Makanya usai memesan Siska sempat duduk di mejanya sebentar, tetapi lekas kembali untuk membayar.

Akhirnya dilayani dan diberikan 1 tas tangan sebagai cendera mata sebab dia sudah langsung menutup pesanan.

"Ini jarang sekali dilakukan pengunjung kami," kata Manajer tersebut dalam rekaman.

Tas tangan itu itu rupanya diletakkan di atas meja oleh Siska. Manajer agak heran dengan gelagat. Dalam rekaman polisi juga terdengar heran dengan gaya Mirna menaruh tas tangan di atas meja.

"Apa pun itu, dia (Siska) sudah punya modus itu menaruh. Handbag di atas meja," kata seorang polisi dalam rekaman tersebut. Sebab akhirnya tas tangan itu secara sempurna menutupi kopi Vietnam yang disajikan dari rekaman CCTV. Sehingga tak bisa ketahuan apa yang dilakukan Siska.(Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved