SFC Update
Menanti Gebrakkan Manajer Anyar Sriwijaya FC
"Saya tidak bisa bicara, sekarang saya sedang memimpin rapat untuk persiapan arus menjelang natal," uujar Nasrun
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Di tengah kegalauan nasib Laskar Wong Kito ke depan usai tersingkir di turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS), manajemen SFC hingga saat ini masih menutup mulut rapat-rapat.
Manajer anyar Sriwijaya FC (SFC) Nasrun Umar, yang sebelumnya berjanji akan selalu siap demi SFC kini sulit sekali dihubungi.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel ini, selalu mengaku sibuk sedang memimpin rapat.
"Saya tidak bisa bicara, sekarang saya sedang memimpin rapat untuk persiapan arus menjelang natal," uujar Nasrun saat dihubungi wartawan, Kamis (16/12/2015).
Bukan kali ini saja sang manajer sulit sekali dihubungi, pasca kasus yang mengenainya, sampai didenda Rp 10 juta oleh Komisi Disiplin Mahaka Sport, Nasrun selalu bungkam dengan media.
Jawaban yang sama selalu diberikan manajer yakni alasan rapat.
Padahal hingga kini, nasib SFC sebagai klub pernah juara eksistensi adalah hal mutlak bagi tim Sumsel ini.
Berkaca dari manajer SFC sebelumnya Robert Heri, SFC sejak tahun 2013 belum pernah mengangkat trofi juara untuk level nasional.
Trofi juara SFC hanya diraih ketika saat memenangi Piala Gubernur tahun 2014.
Selanjutnya, SFC selalu tumbang di posisi runer up, baik di Surya Citra Media Cup (SCM) Cup, turnamen Piala Presiden dan trofeo juara bersama dengan Persija, Arema dan SFC.
Namun kegagalan saja, ditangan Robert SFC memiliki satu prestasi. SFC tidak pernah menunggak membayar gaji pemain, berduyun-duyun pemain memuji kemampuan manajer satu ini mengurus keuangan SFC.
Ditambah lagi, diakhir jabatanya Robert berhasil menjadikan SFC menjadi The Best Fair Play tim.
Sedangkan sang Manajer anyar, Nasrun diawal dilantik bercita-cita besar ingin membawa SFC menjadi klub yang benar-benar profesional, dan mengembalikan nama besar SFC di kancah sepakbola nasional, seperti ketika merengkuh double winner waktu ditukangi Manajer bertangan dingin Hendri Zainudin.
Namun, mungkin sang Manajer belum beruntung. Sebagai ucapan selamat datang dari sepakbola Indonesia, Nasrun SFC langsung menelan kekalahan dan pulang lebih cepat difase penyisihan.
Bahkan bukan itu saja, Nasrun pun mendapat hukuman dari Mahaka Sport karena dinilai melakukan pelanggaran kode etik berakibat ia tidak mendampingi SFC selama dua laga yang melibatkan Mahaka Sport dan denda Rp 10 juta.