Kisah Rasulullah Menangis Terisak-isak Ketika Salat Malam
“Pada malam ini turun satu ayat suci Alquran. Celakalah orang yang membaca ayat Alquran ini, tetapi tidak merenungkan maknanya.”
Penulis: Aminudin | Editor: Sudarwan
Insya Allah, anda akan merasakan kenikmatan menangis pada waktu dini hari. Menangis di hadapan Allah SWT. Ini semua dilakukan pada saat salat sunnat, tidak pada salat fardhu.
Mengapa? Karena saat salat fardhu, kita dianjurkan untuk memperpendek bacaan salat, sebab boleh jadi ada orang yang hendak melakukan keperluannya di tempat lain.
Mungkin juga ada orang yang sangat tua, atau ada di antara pengikut salat yang sedang sakit.
Karena itu, Rasulullah SAW hanya memperpanjang salatnya pada saat beliau menunaikan ibadah salat malam. Pada salat fardhu, beliau tidak melazimkan salat yang panjang.
Dalam sebuah hadist qudsy disebutkan ada empat tanda orang-orang yang diterima salatnya.
Pertama, dia datang untuk melaksanakan salat dengan merendahkan diri kepada-Nya. Kedua, tidak sombong dengan makhluk-Ku yang lain. Ketiga, tidak mengulangi lagi maksiatya kepadaAllah SWT. Keempat, menyayangi orang-orang miskin.
Artinya, kalau seeorang menemukan empat tanda-tanda di atas, insya Allah dia akan menemukan ke nikmatan salat dalam bentuk yang lan.
Dia merasakan manfaat di dalam kehidupannya. Ada kenikmatan tertentu yang dia peroleh dari ibadah salatnya. Bukan hanya kenikmatan menangis, tetapi juga kenikmatan yang lain.
(Sumber : Renungan-renungan Sufistik oleh Jalaluddin Rakhmat)