SIT Auladi Mantapkan Diri Jadi Sekolah Berkarakter

Workshop Empowerment Day menjelaskan bagaimana teknis pengajaran dan penilaian 7 Habits pada siswa.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Trainner Teddi Prasetya mengisi acara workshop empowerment TLIM untuk guru di SIT Auladi SU2 Palembang, Jumat (11/12/2015). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - SIT Auladi semakin mantap melaksanakan sistem 7 Habits The Leader in Me di sekolah dengan melaksanakan “Workshop Empowerment Day ” sebagai rangkaian implementasi 7 habits yang dilalui setelah mengadakan kerjasama dengan Dunamis Education untuk Kurikulum The Leader in Me.

Sebagai program yang berlisensi resmi dari Franklin Covey Amerika Serikat, program The Leader in Me hadir di Dunia Pendidikan Indonesia di bawah Dunamis Education untuk membantu menanamkan dan memperkuat karakter kepemimpinan siswa dan guru berlandaskan prinsip Universal 7 Habits Of Highly Effective People yang dirumuskan oleh Dr Stephen R Covey.

“Workshop Empowerment Day menjelaskan bagaimana teknis pengajaran dan penilaian 7 Habits pada siswa. Diharapkan dengan workshop ini, guru akan semakin memahami bagaimana menerapkan 7 Habits pada siswa dalam pembelajaran pada semua mata pelajaran. Selain ada mata pelajaran khusus tentang 7 habits ini seperti pembelajaran lainnya, dalam kurikulum ini juga berisikan bagaimana penanaman kebiasaan efektif yang akhirnya akan menjadi budaya karakter pada anak. Seperti misalnya : Be Proaktive, pada kebiasaan ini ditanamkan karakter bertanggung jawab, berinisiatif, melaksanakan tindakan yang benar dengan penuh kesadaran tanpa diminta maupun dilihat orang serta tidak menyalahkan orang lain," ungkap Drs Riduan Ya’qub selaku Ketua Yayasan SIT Auladi pada pembukaan acara Workshop Empowerment TLIM untuk guru di SIT Auladi SU2 Palembang, Jumat (11/12/2015).

Dengan menerapkan Be Proaktive saja secara benar, akan menanamkan pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab pada diri anak.

Hal tersebut dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari si anak disekolah maupun di rumah, misalnya: kebiasaan bangun sebelum subuh, kebiasaan mencuci piring setelah makan, kebiasaan membersihkan rumah, membuang sampah pada tempatnya dan lainnya sebagai bentuk kesadaran penuh pada anak, bahwa hal-hal seperti itu merupakan tindakan benar yang harus dilakukan tanpa diminta atau disuruh.

"Diharapkan dengan menjadikan hal-hal tersebut menjadi kebiasaan anak, maka akan menumbuhkan karakter kepemimpinan pada anak,” kata Riduan.

Menjadi pemimpin harus memiliki inisiatif berbuat baik dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dan tidak menyalahkan orang lain.

"Ini yang sangat dibutuhkan dinegeri ini, Pemimpin Negara yang berbuat baik dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, bukan untuk dilihat orang atau media, tapi karena ini memang sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin,” tambahnya.

Dan ini sesuai dengan visi dari SIT Auladi yaitu menjadi Lembaga Pendidikan Islam yang mencetak pemimpin bagi generasi kini dan masa depan.

Workshop berlangsung selama 2 hari, pada 11 Desember 2015 ini membahas bagaimana guru melaksanakan teknis pengajaran dan penilaian 7 Habits pada siswa.

Sehari sebelumnya, tim Lighthouse juga mengadakan pertemuan di Hotel Royal Asia untuk memperkuat rencana impelentasi tahun kedua sistem 7 Habits The Leader in Me di sekolah.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved