Assalamualaikum, Nama Saya Maha Sukkar

Sebagai polwan berhijab, Maha terlihat sangat senang dan tanpa beban menjalankan tugas-tugasnya sebagai polisi.

Editor: Soegeng Haryadi
ABC PLUS
Maha Sukkar (paling kiri), polwan muslim berhijab di Victoria. 

SRIPOKU.COM, VICTORIA -- Namanya Maha Sukkar. Dia adalah polisi wanita (polwan) berpangkat Senior Constable di Kepolisian Victoria, Australia. Polwan yang berhijab.

"Assalamualaikum, selamat siang, nama saya Maha Sukkar, saya seorang Senior Constable di Kepolisian Victoria. Peran saya di Kepolisian Victoria adalah petugas multikultural, bekerja dengan komunitas multikultural di sini, membantu warga mengerti tentang tugas polisi," tutur Maha.

Nada suaranya bersemangat dan ramah. Maha sangat antusias, bahkan tertawa saat jurnalis Indonesia didampingi Australia Plus ABC International memberitahunya bahwa arti namanya dalam bahasa Indonesia adalah "Maha Sulit" alias kesusahan yang sangat.

Sebagai polwan berhijab, Maha terlihat sangat senang dan tanpa beban menjalankan tugas-tugasnya sebagai polisi. Dia bertugas di Multicultural Liaison Unit di Kepolisian Victoria.

"Muslim di sini memang minoritas, memakai jilbab di sini mencerminkan keyakinan saya dan komunitas Islam. Dalam komunitas, saya harus meyakinkan komunitas Islam di sini untuk bekerja sama dengan polisi," tuturnya saat diwawancarai di Kantor Kepolisian Victoria, Melbourne, pada Oktober 2015 silam.

Aktivitas
Berbicara dengan antusias, terlihat gerak-gerik Maha yang gesit dan easy going. Dia lantas menceritakan kesehariannya sebagai polwan berhijab.

"Dimulai pada pagi hari, biasanya saya cek e-mail dan mencari tahu apa saja yang terjadi. Bila ada sesuatu yang terjadi, saya follow up, saya menghubungi orang, mengunjungi masjid dan komunitas muslim, mengundang ke akademi kepolisian dan mengenalkan mengenai tugas-tugas kepolisian," celoteh dia.

Sebagai polwan, Maha terkadang juga berurusan dengan masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dia juga membina masyarakat agar masalah KDRT ini tidak terjadi.

"Sukanya itu saya bahagia karena bisa menolong orang lain. Dan, membuat mengerti soal polisi dan tugas-tugas kepolisian, memberikan pengertian bahwa komunitas migran itu bagian dari budaya ini. Dukanya saat melihat trauma, saat melihat warga menjadi korban," tuturnya.

Sehari-hari, Maha bertugas di Kepolisian Wilayah Selatan, tepatnya di Dandenong.

"Sebagai polisi kami tidak seharusnya 'menakutkan'. Itu satu hal, kami tak seharusnya 'menakutkan'," kata dia.

Didukung atasan
Meski berhijab, Maha Sukkar dengan leluasa menjalankan tugasnya sebagai polisi wanita (polwan) di Victoria. Kepolisian Victoria sudah mengizinkan polwan berhijab sejak 11 tahun lalu, atau lebih dulu daripada kebijakan di Indonesia.

"Sebelas tahun lalu saat saya bergabung di Kepolisian Victoria, tak ada polisi yang memakai hijab di Australia. Saat saya bergabung, aturan berubah, mereka mengakomodasi polisi dari semua kalangan, termasuk Islam, sebelas tahun lalu," demikian kata Maha Sukkar, polisi berpangkat Senior Constable.

Sebagai negara dengan mayoritas non-Muslim, kebijakan Kepolisian Victoria tentu bisa dikatakan progresif.

Kepolisian Victoria, imbuh Maha, bahkan mengakomodasi kewajibannya shalat 5 waktu hingga mendesainkan seragam hijabnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved