Piala Jenderal Sudirman

Ini Lima Kelebihan Sriwijaya FC yang Jadi Senjata Arema untuk Menang

Kemenangan menjadi incaran Arema saat meladeni Sriwijaya FC di Grup A Piala Jenderal Sudirman, Minggu (22/11) malam.

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
zoom-inlihat foto Ini Lima Kelebihan Sriwijaya FC yang Jadi Senjata Arema untuk Menang
Istimewa
Sriwijaya FC vs Arema

SRIPOKU.COM-Kemenangan menjadi incaran Arema saat meladeni Sriwijaya FC di Grup A Piala Jenderal Sudirman, Minggu (22/11) malam. Namun dalam laga yang akan digeber di Stadion Kanjuruhan Malang itu skuat Singo Edan wajib waspada.

Secara statistik, Sriwijaya FC kalah dari Arema di ajang penyisihan Piala Jenderal Sudirman. Arema menang 4-1 atas Persegres, sementara SFC hanya 1-0. Arema juga menang 4-2 atas PBR, dan ini menjadi angin segar bahwa skuad Singo Edan di atas rata-rata.

Namun, Arema justru mewaspadai SFC, sebagai tim yang dua kali mempecundang klub asal Malang itu. Makanya saat datang ke Malang nanti, Arema mewaspadai lima hal yang menjadi membawa dua pemain impor barunya, Simone Quintieri (Italia) dan Osas Saha (Nigeria). Duet anyar di lini depan SFC itu dikontrak khusus untuk Piala Jenderal Sudirman ini.

Ada pula tiga sosok eks Arema yang kerap menjadi momok, ini pula yang mesti diantisifasi oleh Arema.

Sriwijaya FC datang ke Malang bukan untuk sekedar numpang lewat di Grup A. Laskar Wong Kito bertekad menyingkirkan Arema, seperti yang mereka lakukan di babak semifinal Piala Presiden lalu.

Meski tim pelatih Arema mengaku sudah mengantongi kekuatan dan kelemahan calon lawannya itu, bukan berarti mereka bisa santai-santai. Seperti dilansir dari wearemania, Ada lima hal yang wajib diwaspadai oleh pasukan Singo Edan dari SFC.

1. Faktor Saha-Quentri

 Sebagai tim yang dua kali mempecundang klub asal Malang itu. Makanya saat datang ke Malang nanti, Arema mewaspadai lima hal yang menjadi membawa dua pemain impor barunya, Simone Quintieri (Italia) dan Osas Saha (Nigeria). Duet anyar di lini depan SFC itu dikontrak khusus untuk Piala Jenderal Sudirman ini.

Quintieri adalah pemain dengan tipikal stylist khas Italia dengan umpan-umpan cantiknya. Sementara Osas Saha, siapa yang tak kenal penyerang dengan kecepatan di atas rata-rata itu?

Kombinasi keduanya di lini depan, dibantu kedua pemain sayap menghadirkan kemenangan perdana bagi SFC di Grup A PJS saat menundukkan Gresik United 1-0. Tentu ini sinyal bahaya bagi lini belakang Arema.

2. Serangan Balik Mematikan

Serangan balik sering menjadi salah satu senjata rahasia Sriwijaya FC ketika menghadapi tim dengan intensitas serangan tinggi seperti Arema. Skema tersebut sudah diperagakan Laskar Wong Kito di tiga pertemuan dengan Arema di Piala Presiden.

Begitu sukses direbut dari kaki lawan, hampir pasti bola langsung disodorkan kepada Titus Bonai di sayap kiri. Kapten SFC itu biasanya meneruskan bola dengan crossing atau penetrasi ke dalam kotak penalti lawan.

Kecepatan serangan balik SFC dari sektor sayap ini yang wajib dicermati oleh barisan belakang Arema. Apalagi dua fullback Singo Edan, Hasyim Kipuw dan Johan Alfarizie sama-sama memiliki naluri menyerang yang kadang terlalu berlebih.

3. Duo Eks Pemain

Arema punya dua mantan pemain yang saat ini bermain memakai jersey kuning Sriwijaya FC di turnamen Piala Jenderal Sudirman ini. Mereka adalah Dian Agus Prasetyo dan Talaohu Abdul Mushafry yang pernah membela Arema di musim berbeda.

Dian Agus pernah berdiri di bawah mistar gawang Arema di musim 2011-2012, meski hanya bermain di satu laga resmi sebelum cedera. Semusim sebelumnya, Mushafry menjadi penyerang andalan Arema di ISL 2010-2011.

Keduanya kembali ke Stadion Kanjuruhan Malang bersama Laskar Wong Kito di lanjutan laga Grup A PJS. Bermain di bawah tekanan Aremania yang dulu mendukung mereka tentu bisa jadi motivasi lebih bagi Dian dan Mushafry untuk menunjukkan kualitas mereka.

4. Status Runner-up

Sriwijaya FC datang ke Malang untuk melakoni pertandingan di Grup A Piala Jenderal Sudirman bukan sebagai klub ecek-ecek. Klub asal Sumatra Selatan itu datang sebagai runner-up Piala Presiden lalu.

Dengan status tersebut, SFC layak menyandang tim unggulan yang diprediksi lolos dengan mudah ke babak 8 besar. Materi pemain mereka juga tidak banyal berubah.

Laskar Wong Kito dipandang sebagai klub yang layak berprestasi lebih baik di turnamen kali ini. Status tersebut yang bisa jadi mengancam Arema yang juga memiliki misi berprestasi lebih baik dari turnamen sebelumnya.

5. Racikan Benny Dollo

Kehadiran pelatih sekelas Benny Dollo membuat skuat Sriwijaya FC makin lengkap. Dipegang pelatih berpengalaman seperti Bendol, penampilan SFC di Piala Presiden lalu terlaihat lebih baik dari musim sebelumnya.

Bendol merupakan sosok pelatih yang mampu meramu strategi dengan menggabungkan pemain muda dengan pemain senior. Rudder-up Piala Presiden menjadi salah satu bukti.

Apalagi, Bendol juga pernah sukses bersama Arema dengan tiga gelar yang dipersembahkannya, Juara Divisi I, Juara Copa Indonesia 2005 dan 2006. Seharusnya, Arema pun tak bisa meragukan kemampuan olah taktik darinya.

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved