Komunitas
Diecast, Dikoleksi Anak-anak Hingga Orang Dewasa
Terhitung sejak 2012, kontraktor bangunan komersil ini sudah mengoleksi berbagai jenis diecast.
Penulis: Refli Permana | Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM -- Diecast, mainan yang terbuat dari kendaraan dan menyerupai kendaraan, pada umumnya dimainkan oleh anak-anak berusia enam tahun ke atas. Ini sesuai dengan aturan penggunaan yang tertera di tiap kemasan diecast yang memang ditujukan untuk anak-anak.
Namun, bagi Gustav, diecast tidak salahnya digemari oleh orang dewasa. Terhitung sejak 2012, kontraktor bangunan komersil ini sudah mengoleksi berbagai jenis diecast. Kini, jumlah koleksinya sudah tak terhitung karena saking banyaknya berjejer di lemari pakaian.
"Mungkin sudah berjumlah ribuan unit. Pasalnya, dalam satu tahun sejak 2012 hingga sekarang, pasti ada yang dibeli untuk dikoleksi," kata pria yang tergabung dalam Ikatan Racer Diecast Indonesia (IRDI) Palembang ini, saat dijumpai di rumahnya Minggu (4/10/2015).
Diecast yang dikoleksi warga Jl Ahmad Yani Komplek BPS Blok I/4 Kelurahan Tangga Takat SU II Palembang ini terdiri dari beberapa merk. Namun, HW yang paling banyak ia koleksi dikarenakan diecast merk ini sering diproduksi dari tahun ke tahun. Mayoritas diecast yang dikoleksi dibeli di Palembang, mulai dari mall hingga mini market. Harganya sangat terjangkau untuk pria sekelas Gustav, yakni Rp 30 ribuan.
Untuk yang dikoleksi, ada diecast yang menyerupai mobil sport, mobil kuno, kendaraan polisi, hingga kendaraan yang ada dalam film Holllywood. Mobil dari film HHollywood yang banyak dikoleksi yakni dari film Too Fast Too Furious, yang oleh Gustav dikoleksi dari triller pertama hingga triller keempat dari film ini.
Gustav dan koleksi Diecast yang jumlahnya mencapai ribuan unit mobil. (SRIPOKU.COM/RELY PERMANA)
Namun, harga beli yang murah tersebut suatu saat akan menjadi berlipat-lipat mahalnya, bahkan bissa mencapai RP 600 ribuan. Ini dikarenakan ada beberapa diecast, terutama merk HW, yang sudah tidak lagi diproduksi.
Ada juga diecast milik Gustav yang dikatakan sebagai Treasure Hunt (TH) alias banyak diburu oleh penggemar diecast seperti Gustav. Edisi TH untuk HW hanya bisa didapat bagi mereka yang beruntung dan cepat mengetahui produksi terbaru HW.
"TH harga jualnya sama dengan produksi HW yang lain. Namun, spesifikasi mainanya lebih berkualitas ketimbang edisi yang biasa. Ini salah satu keseruan dalam mengoleksi diecast jika kita berasil mendapat edisi TH lebih cepat ketimbang penggemar diecast yang lain," kata Gustav.
Perbedaan produk TH dengan yang tidak, jelas Gustav, terletak pada spesifikasi produknya. Meski sama-sama dibuat dari logam yang dilunakan hingga membentuk kendaraan, edisi TH memiliki kelebihan karena cat bodynya sama dengan cet mobil yang asli, rodanya terbuat dari karet, dan detil velg yang lebih nyata. Beda dengan edisi biasa yang menggunakan cet logam dan roda terbuat dari plastik. Tak ayal, kualitas edisi TH lebih mejanjikan meski terjatuh.
Bagi mereka yang mendapat edisi TH, jelas Gustav, biasanya dengan bangga memamerkan koleksinya itu lewat foto yang disebar melalui media sosial seperti facebook atau instagram.
Untuk penggemar diecast yang melihat foto ini boleh jadi akan mencoba merayu si pemilik diecast yang berhasil mendapat edisi TH. Tak heran, harganya bisa lebih mahal karena yang dijual adalah benda koleksi.
Namun, bagi Gustav, dirinya sudah cukup dipuaskan dengan memiliki HW edisi TH. Sebab itu, dirinya tidak pernah menjual diecast edisi TH meski sudah ditawar oleh teman-temannya. Gustav malah masih berniat untuk menambah koleksi diecastnya dengan rutin membuka situs diecast atau komunitas ini yang ada di sejumlah provinsi.
Selain mengoleksin Gustav sesekali ikut loma diecast bersama anggota komunitas IRDI Palembang. Mereka biasanya mangkal di Kopi Tiam Senopati Kambang Iwak Palembang dan sering ikut kejuaraan diecast nasional. Dari beberapa kali kejuaraan, beberapa prestasi sudah banyak diraih dan tidak lepas dari tiga besar.
Dengan usia yang sudah menginjak angka 37 serta sudah berumah tangga dan dikarunia dua putri, Gustav mengaku hobinya ini tidak dikomplain oleh isteri maupun anaknya.