Harus Siap Terima Siswa ABK, Palembang Kirim Pelatihan Guru Inklusi

Sebagaimana diketahui, program inklusi ini untuk setiap sekolah. ABK wajib memperoleh pendidikan yang sejajar dengan anak lainnya.

Penulis: Yuliani | Editor: Sudarwan
zoom-inlihat foto Harus Siap Terima Siswa ABK, Palembang Kirim Pelatihan Guru Inklusi
SRIPOKU.COM/YULIANI
Salah satu Siswa Berkebutuhan Khusus, yang beberapa hari lalu sudah menerima bantuan kursi roda dari Disdikpora Palembang.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seiring dengan program pemerintah tentang pendidikan inklusi, guru SD di Palembang secara bertahap dibekali kemampuan untuk pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Sebagaimana diketahui, program inklusi ini untuk setiap sekolah. ABK wajib memperoleh pendidikan yang sejajar dengan anak lainnya.

Kasi Kurikulum TK/ SD Disdikpora Palembang Drs Haris Basid MSi mengatakan, sampai saat kendala yang dihadapkan adalah Guru Pembina Khusus (GPK) yang ditunjuk untuk menguasa bidang inklusi ini.

"GPK tersebut biasanya diambil dari guru agama, olahraga dan guru kelas," ujarnya saat diwawancarai Sripo, Jumat (28/8/2015).

Selama ini, pihaknya sudah mengirim 16 GPK ke provinsi untuk mengikuti pelatihan.

Adapun GPK tersebut perwakilan dari empat sekolah, yakni SDN 30, SDN 147, SDN 3 dan SMPN 14 Palembang.

"Rencananya pada pertengahan September mendatang kita akan kirim 3 orang untuk mengikuti mengikuti TOT (Training of Trainers-red). Sedangkan kalau untuk ke Provinsi masih 3 angktan lagi," jelasnya.

Menurutnya, dengan adanya pelatihan ini diharapakan akan ada guru yang benar-benar berkompetensi dan mampu menangani ABK.

"Memang sekarang masih terus diadakan pelatihan, masih sesuai dengan kemampuan masing-masing guru dulu. Kelanjutannya akan kita lakukan secara berkesinambungan dan sesuai dengan kebutuhan. Maka itulah kita juga mengadakan kerjasama dengan SLB di wilayah kita," ujarnya.

Ia berharap, dengan adanya pendidikan inklusi ini dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi semua anak termasuk yang berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.

"Kita berlandaskan pada sebuah pola pemikiran, bahwa setiap anak memiliki hak untuk belajar bersama. Maka itu guru harus siap menerima ABK ini," jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved