India Diserang Gelombang Udara Panas, Monyet pun Ikut Kelimpungan

Di beberapa lokasi lain, terlihat para turis memberikan air mineral yang mereka bawa untuk para monyet yang kepanasan dan kehausan.

Editor: Soegeng Haryadi
DAILY MAIL
Puluhan ekor monyet berendam di kolam di sebuah kuil di negara bagian Rajashtan, India untuk mendinginkan diri akibat terjangan hawa panas yang menghantam negeri itu. 

SRIPOKU.COM, NEW DELHI -- Gelombang udara panas yang tengah menerjang India sejauh ini sudah menewaskan sedikitnya 1.000 warga negeri itu. Namun, udara panas yang di beberapa tempat mencapai suhu 50 derajat Celcius itu tak hanya menyengsarakan manusia namun juga membuat ribuan ekor monyet kelimpungan.

Di kuil Galtaji di kota Jaipur, negara bagian Rajashtan, sekelompok monyet ekor panjang tertangkap kamera tengah berenang di sebuah kolam keramat untuk mendinginkan tubuh mereka.

Di beberapa lokasi lain, terlihat para turis memberikan air mineral yang mereka bawa untuk para monyet yang kepanasan dan kehausan.

Badan meteorologi India memperkirakan udara panas ini akan terus terjadi setidaknya hingga Kamis (28/5/2015), namun saat itu diprediksi angin topan dan badai pasir akan melanda India.

Gelombang panas dalam beberapa hari terakhir menerjang sejumlah kota di India, wilayah paling parah terdampak bencana ini adalah wilayah selatan negeri itu.

Di Hyderabad, ibu kota negara bagian Andhra Pradesh, sebanyak 551 orang dipastikan meninggal dunia akibat udara panas dalam sepekan terakhir. Suhu 45 derajat Celcius juga terjadi di New Delhi yang membuat aspal jalanan meleleh yang memicu kemacetan lalu lintas.

Sedangkan di kota Kalkuta, para pengemudi taksi menolak mengantar penumpang antara pukul 10.00 hingga 16.00 setelah dua pengemudi taksi tewas akibat sengatan hawa panas ini.

Kembali ke Hyderabad, suhu udara yang mencapai 50 derajat Celcius membuat jalanan kota itu lengang terutama setelah pemerintah mengimbau agar warga tak berada di luar rumah terutama pada siang hari.

"Selama beberapa hari angin panas terus datang. Saya menderita diabetes, tak memiliki suami atau anak laki-laki. Sehingga saya harus tetap berjualan demi hidup," kata P Gangamma (65), pedagang kaki lima yang tetap berjualan di tengah udara panas itu.

Di negara bagian Telangana yang berbatasan dengan Andhra Pradesh, sebanyak 231 orang meninggal dunia pekan lalu saat suhu udara di wilayah itu mencapai 48 derajat Celcius. Sementara 11 orang tewas di negara bagian Odessa.

Sumber: Kompas.com
Tags
monyet
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved