Ayu Olah Bahan Perak dari Kalimantan Jadi Kerajinan Bali Berkualitas
Menurut owner Yanyan Silver, selain harganya dijamin lebih murah juga kualitas barangnga lebih baik.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, SANUR - Ada tempat kerajinan perak yang sering terlewatkan oleh wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali.
Padahal pengunjung cukup banyak yang berdatangan sekitar 30 ribu orang seperti pada event Kongres IV PDIP 8-12 April 2015 di Inna Grand Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan.
Yanyan Silver merupakan salah satu rumah kerajinan sekaligus gerai perak di Desa Batuan Sukawati, Bali. Jaraknya
hanya sekitar 4 km dari Denpasar atau sekitar 15 menit perjalanan.
Menurut owner Yanyan Silver, selain harganya dijamin lebih murah juga kualitas barangnga lebih baik.
"Kita ini pengrajin jadi harganya bisa didiskon 20 persen. Kalau kotor disikat dengan sunlight. Karena kami pengrajin sekaligus suplier melibatkan 100 warga Desa sekitar. Ada empat pengrajin yang bisa untuk dipamerkan. Bahan awal 95 persen perak dan 5 persen tembaga. Kalau banyak campuran mudah cepat hitam. Bahan didatangkan dari Kalimantan Timur Borne. Batu juga dari Kalimantan, Sungai Dare. Bisa lebih murah empat kali lipat dibandingkan di toko, shopping centre. Di sana sudah harga dolar. Sedangkan di sini rupiah. Bisa harga nego," kata Ayu, Jumat (10/4/2015).
Owner Yanyan Silver, Ayu mengaku sudah 10 tahunan membuka gerai. Kalau pengrajinnya sudah turun-temurun.
Di gerai kerajinan ini tersedia kalung, cincin, penden atau liontin, anting dan dekorasi kapal-kapalan, kuda, Arwana.
"Omzet masih standar karena pengrajin. Kunjungan bisa 100 orang per hari karena kita murah," ujarnya.