Pengunduran Diri Johan Budi Masih Ditolak Pimpinan KPK

Dan ia meminta, dirinya mengundurkan diri sebagai Jubir tidak ada kaitanya dengan pemilihan Jubir Presiden.

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Sudarwan
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi, saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait status tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) bagi Anas Urbaningrum, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/3/3014). Anas yang kini tengah ditahan KPK diduga terkait dalam korupsi pembangunan proyek Hambalang. 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Satu minggu juru bicara (jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi SP mengirimkan surat pengunduran dirinya sebagai juru bicara, tapi sampai saat ini pimpinan KPK masih menolak permintaan JBSP tersebut.

Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Widjojanto merupakan pimpinan KPK yang menolak permintaan Johan Budi tersebut.

"Pak Abraham (dan) Pak Bambang masih menolak," ujar Johan melalui pesan singkat kepada Sripoku.com, Jakarta, Senin (12/1/2015)

Johan mengaku, mengapa Dia terus berusaha melepas jabatannya agar menghindari rangkap jabatan. Saat ini Dia sedang konsentrasi pada Deputi Pencegahan KPK.

"Tapi saya ingin yakinkan kembali bahwa belum ada pertemuan resmi dengan pimpinan karena kegiatan deputi pencegahan sangat sibuk. Saya ingin yakinkan ke mereka bahwa masih banyak orang yang 'fresh', yang lebih mumpuni karena ke depan ini tantangan pemberantasan korupsi sangat kompleks dan ini memerlukan juru bicara yang andal lebih progresif dan lebih lebih yang lain," ungkapnya.

Terkait namanya dimasukkan dalam bursa juru bicara Presiden Jokowi, Johan mengaku belum ada pembicaraan resmi dari Istana Negara mengenai berita tersebut.

Dan ia meminta, dirinya mengundurkan diri sebagai Jubir tidak ada kaitanya dengan pemilihan Jubir Presiden.

"Saya minta juga bahwa berita itu tidak ada kaitannya dengan pengunduran diri saya selaku juru bicara di KPK. Saya mengundurkan dari juru bicara KPK karena ingin fokus kepada deputi pencegahan yang menurut saya tidak bisa didobel (jabatan)," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved