Ini yang akan Dilakukan SBY Setelah tak jadi Presiden

Dia menilai kritik boleh saja dilakukan terhadap siapa pun pemimpin Indonesia.

Editor: Soegeng Haryadi
TRIBUNNEWS
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kereta api Majapahit tujuan Malang, Jawa Timur saat arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2014). Presiden berpesan kepada pengelola dan pimpinan pelabuhan, dermaga, bandara udara dan stasiun kereta api untuk mengutamakan faktor keamanan dan pelayanan yang terbaik bagi penumpang pada arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

SRIPOKU.COM, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbagi cerita tentang rencananya setelah kelak tak lagi menjadi presiden. Dalam peluncuran buku "SBY dan Kebebasan Pers", Presiden menyebutkan ada rencana masa depannya yang tak jauh-jauh pula dari pers.

"Ada yang tanya setelah tak lagi jadi presiden saya mau apa. Ini tidak mudah. Saya terus berdiskusi dengan Bu Ani," kata Presiden Yudhoyono, Jumat (5/9/2014) malam. "Kadang-kadang ingin buka nasi goreng, (atau) berkebun. Mungkin setelah jeda saya juga akan menulis kolom."

SBY mengaku mendapat banyak tawaran agar tetap eksis. Beberapa di antaranya, sebut dia, berasal dari pemimpin di luar negeri. Namun, dia mengaku masih mempertimbangkan tawaran-tawaran itu. "Yang pasti, Insya Allah saya masih menjadi rakyat Indonesia," kata dia.

Pada akhir sambutannya, Presiden SBY pun menitipkan pesan kepada kalangan pers. Dia menilai kritik boleh saja dilakukan terhadap siapa pun pemimpin Indonesia. Namun, dia mengingatkan agar pers jangan sampai membenci seorang pemimpin.

"Jangan pernah membenci pemimin yang akan datang, karena pemimpin kita apa pun keterabatasannya ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa. Kadang-kadang ada badai hujan, panas, terik, tetapi dia terus bekerja untuk memberikan yang terbaik," tutur SBY.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved