Kawasan Kebon Semai Terbakar

Rukmini Terbangun Dengar Suara Kucing Berisik di Atap Rumahnya

Ketika istrinya Rukmini terbangun, rumah sudah dalam kondisi panas. Melihat kondisi itu sontak Rukmini membangunkan cucu-cucunya

Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/YANDI TRIANSYAH
Perumahaan padat penduduk Kebon Semai Kelurahan Sekip Jaya Kecamatan Kemuning Palembang dilalap si jago merah, Sabtu (21/6/2014) dini hari. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak 80 rumah warga yang dihuni 107 Kepala Keluarga (KK) atau 750 jiwa di Jalan Mayor Salim Batubara Rt 08 dan 09 Rw 03 Kelurahan Sekip Jaya Kecamatan Kemuning Palembang, Sabtu (21/6/2014) sekitar pukul 01.30, hangus dilalap si jago merah.

Salah satu korban adalah Djurianto (55) dan istrinya Rukmini (49). Semua harta benda yang dimilikinya habis tanpa tersisa. Uang sebesar Rp 1.500.000 untuk membayar kredit motor serta emas seberat 3 suku ikut terbakar.

"Walau harta benda habis, alhamdulillah nyawa saya, istri beserta kedua cucu semuanya selamat," ujar Djurianto.

Djurianto berbagi cerita kepada Sripoku.com kronologis kejadian. Ia berangkat pukul 01.00 untuk pergi ke pasar untuk belanja keperluannya untuk berdagang. Pada saat itu tidak ada tanda-tanda akan ada kebakaran.

Namun tak lama berselang ia pergi, tiba-tiba istrinya Rukmini terbangun karena mendengar suara kucing yang berisik yang ada di atas atap rumahnya.

Ketika istrinya Rukmini terbangun, rumah sudah dalam kondisi panas. Melihat kondisi itu sontak Rukmini membangunkan cucu-cucunya dan langsung membawa keluar rumah.

"Tanpa mikir panjang lebar, istri saya langsung membawa kedua cucu kami. Tanpa membawa barang yang berharga dari dalam rumah. Yang dipikirin hanya menyelematkan nyawa dari api yang memulai membesar," ujar  Djurianto.

"Saya tidak tau ke depannya seperti apa. Saya berharap rumah yang telah rata dengan tanah bisa dibangun lagi dan meneruskan usaha sebagai penjual kue keliling," harap Djurianto.

Rencana untuk pulang kampung saat lebaran idul fitri nanti pun, terancam gagal karena musibah kebakaran tersebut.

"Ya mungkin ada hikmahnya dari musibah ini, nanti kalaupun takdirnya bisa pulang kampung, ya pulang," tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved