3 Titik ApiTerpantau di Ogan Ilir

Di Kabupaten Ogan Ilir berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya muncul beberapa titik api yang menyebabkan kebakaran lahan.

Penulis: Beri Supriyadi | Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM/BERI SUPRIYADI
Salah satu lokasi titik api di wilayah Kabupaten OI, tepatnya di sepanjang jalur Km 14-20 Indralaya-Palembang. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA — Musim pancaroba atau pergantian musim dari musim penghujan menjadi musim kemarau yang diprediksi akan terjadi pada Mei-Oktober mendatang. Di Kabupaten Ogan Ilir (OI), berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya muncul beberapa hotspot atau titik api, yang menyebabkan kebakaran lahan sehingga menghasilkan asap embun di pagi hari yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada manusia.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OI Syakroni, sejauh ini pihaknya telah menemukan 3 titik hotspot yang telah terpantau oleh pihak BPBD Sumsel. Titik api itu terpantau sejak beberapa hari yang lalu.

Tiga titik api tersebut, diantaranya yakni di Kecamatan Indralaya yang berada di lokasi sepanjang jalur Km 14-28, kemudian di wilayah jalur lintas sumatera (Jalinsum) tepatnya di Desa Bakung Kecamatan Indralaya Utara, dan selanjutnya di unit wilayah PTPN VII Cinta Manis Kecamatan Tanjung Batu. Untuk itu, guna menanggulangi hal tersebut, pihak BPDB OI telah menyiapkan kesiapsiagaan posko penanggulangan bencana kebakaran hutan yang sewaktu-waktu akan terjadi di tiga titik lokasi hotspot ini.

Kemudian untuk antisipasi lainnya yakni melakukan pengeboman air melalui jalur darat dengan cara memanfaatkan saluran air menggunakan selang panjang guna dilakukan penyiraman lokasi-lokasi yang disinyalir menghasilkan titik api.

“Sementara waktu ini kita lakukan tindakan seperti hal tersebut, sambil terus menerus melakukan pemantauan,” ujar Syakroni, Jumat (25/4/2014).

Disinggung mengenai bagian wilayah OI merupakan salah satu wilayah yang sering ditemukan beberapa titik api, menurut Syakroni pihaknya hanya mengantisipasi hal tersebut guna meminimalisirkan dampak terjadinya kebakaran lahan.

“Semuanya itu merupakan ranah dari pihak Dishut Kabupaten OI. Kita hanya menerima laporan dari mereka guna menanggulangi hal-hal yang disebabkan bencana dari kebakaran lahan,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved