Kapolresta Palembang "Belajar" ke Polsek Ilir Timur I
Diterangkan Kapolresta Palembang, pihaknya telah mempelajari kawasan di Palembang yang rawan serta kelompok pelaku curanmor.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Satreskrim Polresta Palembang yang dipimpin langsung Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabarudin Gingting menggelar pemeriksaan tambahan terhadap dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Mapolsek Ilir Timur (IT) I Palembang guna mengungkap dan mempelajari kasus curanmor di Kota Palembang, Kamis (6/2/2014).
“Pagi ini kita kembali melakukan pemeriksaan tambahan kepada kedua tersangka curanmor, sekaligus kita ingin mengetahui dan memahami anatomy of crime dari kasus curanmor yang terjadi di Kota Palembang ini,” kata Kapolresta Palembang.
Pemeriksaan dilakukan kepada dua tersangka curanmor yakni Jopri (28) dan rekannya Soleh (28), yang melakukan aksi di Jalan Jendral Sudirman tepatnya di depan Leasing WOM Finance, Rabu (05/02/2014) sekitar pukul 14.30 kemarin.
“Dari keterangan para tersangka, kita mendapatkan pola para pelaku dalam melaksanakan aksinya, mulai memetik, tempat memetik dan sasarannya bahkan dari mulai siapa yang melakukannya, lalu dibawa kemana, larinya lewat ruas-ruas jalan yang akan menjadi rute pelariannya itu sudah kita pantau semua, itu yang kita temukan pada hari ini," jelas orang nomor satu di jajaran Kepolisian di Palembang.
Untuk lokasi-lokasi serta kelompok para pelaku curanmor yang beraksi di wilayah hukum Polresta Palembang, diterangkan Kapolresta Palembang, pihaknya telah mempelajari kawasan yang rawan serta kelompok pelaku curanmor. Sampai saat ini pihaknya telah mengamankan sembilan kelompok pelaku curanmor di Polresta dan jajarannya.
Dijelaskannya, untuk lokasi tidak boleh diberitahukan karena itu rahasia dan dalam rangka mengantisipasi daerah-daerah curanmor. Tetapi ada beberapa kawasan yang kita anggap rawan, untuk kelompok yang menyeberang Ampera atau Ilir pelariannya adalah di wilayah hukum Polsek IB I, Polsek IB II, Polsek IT I dan seputaran perbatasan Polsek Kemuning.
Sementara, untuk kelompok satunya yakni di wilayah hukum Polsek Sukarami, Polsek Kemuning separuh dan Polsek Sako.
“Kalau kelompok Ampera mereka memetik di wilayah Ilir dan lari lewat Ampera, termasuk kelompok tersangka Jopri dan Soleh. Jadi sudah kita pelajari dan pelajaran ini mereka yang memberikannya, dari modus sampai pelariannya itu kita dapat dari mereka. Sementara untuk kelompok lain yang saat ini, tengah kita lakukan penyelidikan secara intensif kepada kegiatan mereka ini dari lokasi memetik mereka, dan tempat pelariannya. Ini pelajaran sangat berharga bagi kita,” jelas Kombes Pol Sabarudin Ginting.
Ia melanjutkan, sekarang kelompok penyeberang Ampera itu dari dua-tiga bulan terakhir yakni Nov-Des 2013 sampai Januari–Februari 2014 ada 9 orang atau kelompok yang sudah tertangkap baik oleh Satreskrim Polresta, Polsek IT I, Polsek IT II dan Polsek Plaju, bahkan dari mereka inilah kita memperoleh data keterangan untuk menganalisa anatomy of crime-nya.
"Dari keterangan kedua tersangka ini lah pula, petugas memperoleh dua hal yang harus menjadi perhatian baik oleh kepolisian maupun bagi masyarakat yaitu meningkatkan patroli dan penempatan anggota ditempat yang dianggap rawan," tuturnya.
Kapolresta Palembang juga berharap, sesuai analisa kita dari keterangan pelaku, pihaknya mengharapkan agar masyarat yang merasa kehilangan segera melapor, agar pihak kita bisa melakukan pengejaran dan penutupan ruas sampai dengan penangkapan. Tak lupa kepada masyarakat jangan sembarang meletakan kendaraan dan dipasang pengaman.