Meraup Rupiah dari Budidaya Lidah Buaya
Saat ini, produk yang dibuatnya tak hanya minuman lidah buaya, tetapi juga kerupuk lidah buaya, teh lidah buaya, hingga kue bolu
Dengan menjual pelepah lidah buaya, mereka mendapat Rp 7.500 per kilogram. Tidak sekadar menjual mentah, Tanti juga mengajari kelompok yang dibinanya dengan cara mengolah lidah buaya sehingga mendapat nilai tambah yang jauh lebih tinggi ketimbang menjual mentah.
Saat ini, Tanti telah memasarkan produknya ke sebuah hipermarket, rumah-rumah sehat, pesantren, dan pelanggan di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi yang lebih banyak memesan secara online. Promosi, kata dia, lebih banyak berhasil dari mulut ke mulut. Karena itu, pelayanan dan kualitas yang baik harus tetap dipertahankan.
Tidak hanya memproduksi olahan lidah buaya, Tanti juga membuka kebun lidah buayanya di Cilodong, Depok, seluas 2.000 meter persegi, menjadi kebun edukasi yang terbuka untuk siapa pun yang ingin berkunjung. Kebun itu diharapkan mampu membuka wawasan siapa pun, termasuk anak-anak, bahwa lidah buaya bukan sekadar tanaman hias, tetapi juga dapat dikonsumsi dan bahkan menghasilkan uang. (Amanda Putri N)
