Pengelola Bandara SMB II Palembang Mohon Maaf

Tapi kita sudah berusaha begitu ada kebocoran langsung dikerjakan dan diatasi.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Tamzil Yunus, Manager Teknik PTAP2 Palembang 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Palembang Eko Diantoro melalui Manager Teknik Tamzil Yunus memohon maaf kepada pengguna jasa Bandara Internasional SMB II Palembang atas lumpuhnya distribusi air bersih hampir 3 jam, kemarin.

"Kita mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pengguna jasa karena tidak maksimal memberikan layanan. Tapi kita sudah berusaha begitu ada kebocoran langsung dikerjakan dan diatasi. Kita sudah bolak-balik nyuplai air untuk diisi ke tedmond," ujar Tamzil Yunus, Manager Teknik PTAP2 Palembang, Jumat (27/9/2013).

Tamzil mengakui terputusnya distribusi air bersih dari WTP (water treatment plant) pengolahan air baku akibat pipa 8 inchi dari WTP ke terminal terkena efek pekerjaan proyek pengembangan bandara oleh kontraktor PT Hutama Karya, Jumat (27/9) pada pukul 10.30.

Ia membenarkan pengaliran air untuk sementara bisa teratasi pada pukul 13.15.

"Betul pukul 13.15 baru sudah kembali dialirkan. Malam ini rencana akan disempurnakan. Ditambahkan kita menggunakan 1 unit mobil PKPPK untuk menyuplai air diisikan pada 2 unit tedmond kapasitas 1.000 liter. Agar keberlangsungan peribadatan. Memang agak terganggu di toilet. Tapi kita tanggulangi dengan ember-ember kecil untuk tetap melayani. Walau tidak seideal. Namanya risiko pekerjaan," jelasnya.

Menyinggung telah terjadi untuk kesekian kalinya pecah pipa akibat pengerjaan proyek ini, dinilai Tamzil lebih kepada faktor manusianya.

"Sebelum mereka bekerja, kita sudah berikan gambar-gambar rencana pekerjaan. Mungkin karena ini dalam pekerjaan yang panjang, besar. Mungkin faktor manusia, kasuistik. Bukan sistemik. Kemungkinan capek," terang Tamzil.

WTP pengolahan air baku bandara ini sendiri kata Tamzil memiliki kapasitas 1.000 meter kubik dan selalu standby. Kebutuhan di terminal sendiri 450 m3.

"Kalau ketersediaan air nggak masalah. Penyalurannya yang putus. Bukan pemeliharaan yang kurang tapi accident," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved