Breaking News

Citizen Journalism

Jalan Alternatif Palembang-Mariana Mulai Difungsikan

Jalan alternatif Palembang Mariana via Sungaidua Kecamatan Rambutan menuju Prajen Kecamatan Banyuasin I siap difungsikan.

Editor: Soegeng Haryadi
PANGKALANBALAI - Jalan alternatif Palembang Mariana via Sungaidua Kecamatan Rambutan menuju Prajen Kecamatan Banyuasin I yang digagas pemerintah Kabupaten Banyuasin  ditargetkan Desember 2012 siap difungsikan, saat ini mulai dilintasi kendaraan bertonase berat berupa CPO, Batubara, Hasil perkebunan dari dan menuju kawasan ini.  Jalan ini digagas atas pertimbangan bahwa jalan yang selama ini menuju Mariana dan Prajen melalui Plaju dan Sungaigerong tidak memungkinkan lagi karena : pertama badan jalan hanya lebar 5 meter yang melintasi permukiman padat;  kedua Jembatan Sungairebo sudah sangat kritis untuk dilintasi kendaraan bertonase tinggi.

Kawasan Mariana selain sebagai kawasan industri lawas yang kembali menggeliat, juga disanggan kawasan pertanian dan perkebunan yang tersebar dari kecamatan Rambutan, Banyuasin I, Air Kumbang Padang, Air Saleh, Muara Padang dan Muara Sugihan bahkan juga merupakan akses terdekat ke kawasan Hutan Tanaman Industri terbesar di Asia yang berada  di Kabupaten Ogan Komering Ilir.  Dengan demikian keberadaan jalan alternative dari dan menuju kawasan ini menuju Palembang sangat strategis ke depan.

Tahapan Pembangunan
Pembangunan Jembatan Air Terusan II dari APBD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009 merupakan tonggak awal gagasan pembangunan jalan alternatif Palembang – Mariana via Sungaidua – Prajen.  .  Pada Tahun 2010 dengan partisipasi perusahaan yang sangat berkepentingan antara lain PT. Sinar Alam Permai (SAP), PT Aspalindo, PT.Alam bara Energi dan PT. Tunas Baru Lampung, RSA bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuasin telah dilakukan pembangunan badan jalan sepanjang 8 km yang melintasi perkebunan kelapa sawit PT. RSA menelan biaya hampir tiga milyar.

Pada Tahun 2011dilanjutkan dengan sumber pendanaan dari Pemerintah Pusat yakni DPPID sebesar Tiga Milyar.  Lalu pada Tahun 2012 telah dibentuk Tim Koordinasi yang beranggotakan lebih dari 14 perusahaan  dengan Ketua  Hari Sohar dari PT. Alam Bara Energi sepakat melakukan percepatan perkerasan Jalan Sungaidua Prajen dengan agregat sepanjang 11,8 km dengan dana  16 Milyar lebih, selebihnya sepanjang 3 km ditingkatkan melalui pendanaan APBD Provinsi Sumsel sebesar 5 Milyar.   

Jalan Telah Mulai Difungsikan
Mulai Awal Maret 2013 jalan alternatif Sungaidua- Prajen sepanjang 14,8 km yang secara keseluruhan baik dari Pihak Swasta mupun APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan DPPID Pusat telah menghabiskan dan kurang lebih 27 Milyar telah mulai difungsikan,    hal ini terlihat dengan aktivitas angkutan bertonase tinggi terdiri dari CPO, Aspal Cair, Intisawit yang mulai melintasi jalan alternative ini.

Tinggal satu titik yang masih dikeluhkan para supir truk yakni tepat di pemukiman warga Desa Sungaidua.  Titi ruas jalan  yang bermasalah ini sepanjang kurang lebih 150 m, yang sebelumnya  saat pengerjaan oleh kontraktor sengaja ditinggalkan karena telah ada  cor beton jalan perdesaan yang dibangun APBD Kabupaten Banyuasin beberapa tahun sebelumnya.  Akan tetapi dengan tonase kendaraan yang mengangkut material peningkatan jalan itu sendiri jalan tersebut menjadi hancur dan ditinggal begitu saja oleh Kontraktor kegiatan pembangunan jalan APBD Provinsi Tahun 2012.

Hal yang menggembirakan menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Banyuasin Ir. Syahrial, bahwa pada Tahun Anggaran 2013 pada bagian ruas jalan yang bermasalah akan dapat teratasi karena akan ditingkatkan dengan jalan cor beton Wiremesh melalui dana bantuan gebernur.

Layak Dijadikan Jalan Provinsi
Akses jalan Sungaidua-Prajen ini sesungguhnya merupakan bagian jalan kolektor Sungaidua Kecamatan Rambutan – Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin menuju Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir, yang berawal dari jalan provinsi Plaju – Kayuagung.

Ruas jalan ini sangat strategis bagi perekonomian Sumatera Selatan karena berfungsi sebagai akses dari dan menuju kawasan Industri Mariana, kawasan pertanian dan perkebunan di Pesisir Timur Kabupaten Banyuasin dan kawasan pesisir Kabupaten Ogan Komering Ilir yang merupakan Kawasan Hutan Tanaman Industri terbesar di Asia antara lain milik PT. SBA.

Selain itu guna mengantisipasi berkurangnya bahan baku minyak mentah dari Sumatera Selatan dan Jambi, Pertamina telah menjajaki kemungkinan rencana  Pembangunan Kilang Migas di Kecamatan Muara Sugihan kabupaten Banyuasin dengan alasan mendekati akses suplai minyak mentah jika nanti diperlukan suplai dari daerah lain maupun impor melalui laut.

Dari kondisi ini Ruas Jalan Sungaidua Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin  menuju Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir sudah selayaknya diusulkan menjadi berstatus Jalan Provinsi dan ini telah sering dibahas  dalam Musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat provinsi baik itu pada Musrenbang RPJM, Musrenbang RPIJM serta perencanan Kawasan Perkotaan Palembang.

Pengirim:
M.  Apri Bustomi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved