Mudik Lebaran 2012

Warga Pasundan Mudik Bareng

Ratusan warga perantau asal Jawa Barat di Palembang mudik secara gratis ke kampung halaman dengan dimotori Paguyuban Pasundan.

Penulis: Eko Adiasaputro | Editor: Soegeng Haryadi
Warga Pasundan Mudik Bareng - mudik3.jpg
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Tujuh unit bus AKAP yang berpenumpan 300 Paguyuban Warga Pasundan Sumsel (PASSS) Mudik Bareng ke Jawa Barat, Rabu (15/8/2012). Mereka dilepas Walikota Palembang H Eddy Santan Putra yang didampingi Kapolda Sumsel Irjen Dikdik M Arier Mansyur di Kantor Walikota Palembang.
Warga Pasundan Mudik Bareng - mudik4.jpg
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Tujuh unit bus AKAP yang berpenumpan 300 Paguyuban Warga Pasundan Sumsel (PASSS) Mudik Bareng ke Jawa Barat, Rabu (15/8/2012).
Warga Pasundan Mudik Bareng - mudik5.jpg
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Tujuh unit bus AKAP yang berpenumpan 300 Paguyuban Warga Pasundan Sumsel (PASSS) Mudik Bareng ke
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ekspresi kegembiraan nampak terlihat jelas di wajah ratusan warga perantau asal Jawa Barat di Palembang. Mereka bertolak dari Bumi Sriwijaya menuju kampung halaman masing-masing setelah dilepas Walikota Palembang H Eddy Santana Putra, Rabu (15/8/2012).

Ini merupakan program Mudik Gratis 2012 yang dimotori Paguyuban Pasundan untuk membantu dan memudahkan jalan mudik bagi pekerja sektor non formal.

Setelah mendengarkan sedikit harapan dan arahan dari orang nomor satu di Palembang, para pemudik yang sudah tak sabar lagi sampai di tempat tujuan langsung menegakkan badan saat duduk di kursi. Tujuh unit bus pariwisata kelas eksekutive pun satu-satu persatu meninggalkan halaman parkir di sekitar Kantor Pemkot Palembang.

“Siapa yang tidak senang bisa berkumpul dengan keluarga saat lebaran. Kebetulan ada program mudik gratis ini. Kami sangat terbantu dengan adanya program ini,” ujar Wildan, seorang pemudik yang mengaku akan pulang ke Karawang.

Menurut dia, dengan program mudik gratis seperti ini tidak hanya memberikan kemudahan dari sisi biaya, tetapi juga dalam soal waktu dan keselamatan. Tradisi mudik seperti ini, katanya, lebih baik daripada harus menempuh perjalanan sendiri-sendiri. Sebab disamping mengurangi kepadatan arus lalu lintas di jalan, mudik bareng lebih asyik dan
menjanjikan kenyamanan.

“Gratis sudah pasti. Tapi bukan cuma itu, kalau mudik bareng kayak gini seisi mobil rata-rata kita kenal. Jadi ngobrol juga asyik, dan tidak perlu berdesak-desakan,” tambanya.

Wildan, tentu saja hanya satu di antara ratusan pemudik yang menikmati program Mudik Gratis 2012 ini. Beberapa pemudik yang lain juga mengungkapkan hal serupa. Mereka senang, dan mengaku tidak sabar ingin segera sampai dan bertemu keluarga.

Sebelum melepas keberangkatan para pemudik, Eddy Santana mengatakan, program mudik gratis yang dimotori Paguyuban Pasundan ini sangat positif dan dapat mendukung pemerintah dalam mengurangi kepadatan arus lalu lintas. Apalagi bus yang digunakan berkapasitas cukup besar dan memiliki fasilitas yang memadai.\

Eddy memastikan Pemkot Palembang siap mendukung dan memfasilitasi mudik bareng seperti ini di tahun-tahun mendatang. Dukungan dimaksud ditujukan untuk semua paguyuban, mengingat pentingnya program seperti ini sebagai upaya menekan angka kecelakaan.

“Belakangan banyak pemudik menggunakan motor. Makanya banyak sekali kecelakaan di jalan. Ke depan kita harapkan, program mudik bareng seperti ini bisa digalakkan, dan kita siap memfasilitasi,” ujarnya.

Pada kesempatan itu juga hadir Kapolda Sumsel Irjen Pol Dik Dik Arif Mansyur, didampingi Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabaruddin Ginting. Kepada para pemudik, Dik Dik mengingatkan bahwa kendaraaan sepeda motor memang tidak dirancang untuk perjalanan jauh dan membawa barang-barang berat. Jadi, fasilitas mudik berombongan seperti yang
motori Paguyuban Pasundan mesti dimanfaatkan masyarakat dengan baik.

“Pemudik asal Jabar memang termasuk paling banyak di Sumsel ini. Alhamdulillah sebagian sudah terbantu dengan program mudik ini,” katanya.

Menurut Dik Dik, dengan eksisnya tradisi mudik bareng seperti ini, diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Sebab selama ini angka kecelakaan di jalan saat mudik cukup tinggi. Terlebih pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua atau motor. 

“Kalau mau mudik, sebaiknya tidak mengendarai motor. Apalagi menempuh perjalanan
jauh. Satu lagi, kalau memang sudah ada rencana sebaiknya waktunya tidak terlalu dekat dengan hari H, karena dipastikan ramai,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Mudik Bersama 2012 Endang Bunyamin didampingi Ketua Harian Paguyuban Pasundan Raden Memet Rahmat mengatakan, sementara ini pihaknya menyiapkan tujuh unit bus untuk melayani sebagian pemudik Jawa Barat. Tujuh bus ini masing-masing
berkapasitas 43 penumpang dan tergolong kelas eksekutif.

“Ini salah satu program Paguyuban Pasundan untuk membantu program kepolisian di sektor transportasi mudik lebaran. Selain untuk membantu para pemudik asal Jabar juga,” kata Endang, selanjutnya menyebutkan pendaftaran mudik gratis ini sudah dibuka sejak 10 hari pertama Ramadan.
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved