Harga Pupuk Bersubsidi Naik
Sementara itu alokasi pupuk mengalami penurunan, dari 3.100 ton menjadi 2.606 perton untuk Urea.
Penulis: Andri Yanto | Editor: Hendra Kusuma
Sementara itu alokasi pupuk mengalami penurunan, dari 3.100 ton menjadi 2.606 perton untuk Urea. Namun untuk diketahui bukan hanya sekedar urea saja, hampir keseluruhan pupuk bersubsidi mengalami kenaikan HET, dan penurunan alokasi.
Kadis Pertanian, Perikanan dan Kehutanan kota Prabumulih Ir Hj RA Hanunah MM, ketika dikonfirmasi Selasa (20/3/2012) menjelaskan, naiknya harga pupuk bersubsidi di kota Prabumulih berdasarkan ketentuan HET.
Selain itu juga proses penyaluran pupuk bersubsidi, disalurkan melalui dua distributor di kota Prabumulih. Selain itu juga terdapat kendala dalam pembagian pupuk bersubsidi, yaitu terlambatnya pasokan karena faktor non teknis.
“Untuk pupuk bersubsidi, sesuai ketentuan HET-nya mengalami kenaikan sebesar Rp200 perkg. Sedangkan alokasi mengalami penurunan. Selain itu dalam penyalurannya, pupuk bersubsidi sedikit terlambat, namun sekarang sudah kita distribusikan ke distributornya,”katanya
Hanunah menambahkan, bagi para kelompok tani yang terdata sebanyak 271 di kota Prabumulih, agar segera untuk menghubungi PPL atau pengecer, untuk mengambil jatah pupuk bersubsidi. Setiap petani dijatah pupuk hanya untuk lahan maksimal 2 hektar. Hal yang sama untuk pupuk subsidi lain, setiap lahan pertanian diberikan jatah sesuai dengan kebutuhan petani untuk lahannya.
“Untuk pupuk urea setiap 2 Ha lahan pertanian, diberikan jatah 400 kg, sesaui dengan kebutuhan lahan. Sedangkan untuk pupuk bersubsidi lainya juga sama,”jelasnya.