Jika BBM Naik, Mobil Produk Daihatsu Juga Naik

"Jika benar terjadi kenaikan harga BBM, kemungkinan dan bisa jadi akan ada kenaikan baru lagi terhadap harga mobil,"

Penulis: Andri Yanto | Editor: Hendra Kusuma
zoom-inlihat foto Jika BBM Naik, Mobil Produk Daihatsu Juga Naik
SRIWIJAYA POST/ANDI AGUS
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Kendaraan roda empat Daihatsu, kemungkinan akan menaikkan harga jual lagi pada seluruh tipe, setelah kabar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal April nanti.

Diungkapkan Operation Manager Encar Daihatsu, David Susilo ketika ditemui Sripo di ruang kerjanya, Kamis (8/3/2012). "Jika benar terjadi kenaikan harga BBM, kemungkinan dan bisa jadi akan ada kenaikan baru lagi terhadap harga mobil," katanya.

Menurutnya, kendaraan roda empat memang selalu mengalami kenaikan tiap tahunnya. Namun, masih dikatakan wajar karena selalu ada perubahan peraturan baik terhadap beban pajak pemerintah pada kendaraan seperti halnya Bea Balik Nama (BBN) dan lain-lain.

"Memang setiap tahun selalu ada kenaikan harga pada kendaraan mobil, tapi itu wajar karena biasanya ada kenaikan soal biaya BBN atau selisih biaya dan lain-lain. Dan hal itu biasanya diawalÂȘawal tahun. Tapi untuk kali ini, berbeda," ujarnya.

David menjelaskan, bila nantinya terjadi kenaikkan harga kendaraan, lebih disebabkan adanya dampak biaya produksi yang menggelembung. Namun demikian, hal tersebut tergantung dari kebijakan Daihatsu pusat apakah akan menaikkan harga mobil atau tidak.
"Yang pasti itu semua tergantung kebijakan dari perusahaan pusat. Apakah dengan naiknya harga BBM yang berdampak pada biaya produksi dan distribusi, akan menaikkan harga mobil," tambahnya.

Selain itu, kenaikan harga BBM tidak hanya bisa berdampak pada harga mobil tapi juga pada penjualan mobil. Masih dikatakan David, pada awal penerapan naiknya harga BBM, akan berdampak pada penurunan penjualan di setiap lini tipe kendaraan.

Ia menjelaskan, penurunan pada awal- awal penerapan tersebut bisa terjadi sekitar 10-15 persen. Tapi hal itu tidak akan bertahan lama, karena mobil sudah menjadi kebutuhan masyarakat.

"Penurunan diawal-awal penerapan pasti ada. Tapi ketika memasuki bulan kedua atau ketiga penerapan peraturan tersebut (BBM naik-red), diharapkan dan diperkirakan akan normal kembali. Ini karena masyarakat sudah menganggp mobil bukan lagi barang mewah tapi kebutuhan yang sesegera harus dipenuhi," paparnya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved