Jembatan Kukar Runtuh
Dua Orang Selamat Berkat Tepung Terigu
Dua orang buruh pelabuhan di Samarinda, Pahril (23) dan Tris (20) berhasil selamat dari peristiwa runtuhnya jembatan Tenggarong
Editor:
Soegeng Haryadi
TRIBUN KALTIM/HASBI
Dirut AWS Ajie Syirafudin menjenguk pasien korban runtuhnya Jembatan Tenggarong yang dirawat inap.
SRIPOKU.COM, SAMARINDA - Dua orang buruh pelabuhan di Samarinda, Pahril (23) dan Tris (20) berhasil selamat dari peristiwa runtuhnya jembatan Tenggarong yang terjadi pukul 16.35 Wita, Sabtu (26/11/2011).
Kedua buruh itu selamat karena duduk di atas tepung terigu di dalam truk bernopol KT 8605 BL yang mereka tumpangi. Keduanya kini sudah berada di Rumah Sakit Umum A Wahab Sjahranie sekitar pukul 18.15 Wita.
Sementara pengemudi truk Arif Purwanto (22) dan kernetnya Wawan (21) ikut terbawa tercebur di air bersama truk dan hingga kini belum diketahui apakah selamat atau tidak.
"Kami berdua selamat karena duduk di atas tepung terigu yang kami bawa ke Tenggarong," kata Pahril saat ditemui tribunkaltim.co.id di Rumah Sakit Umum A Wahab Syahranie Samarinda, Sabtu (26/11).
Pahril menceritakan, saat musibah terjadi, truk Mitsubishi yang mereka tumpangi dan membawa sekitar 6 ton tepung terigu dan gula itu sedang melintas tepat ditengah badan jembatan.
"Kejadiannya seketika untungnya ada tepung terigu, kalau nggak, habis sudah kami," cerita Pahril pria asal sulawesi yang baru dua bulan merantau di Samarinda.
Terpisah korban lainnya Tris (20),yang juga buruh pelabuhan yang ikut dalam truk itu mengaku, sebelum truk melintas diatas jembatan, dirinya sudah merasakan keraguan.
"Saya sudah merasa pusing sebelum truk memasuki jembatan. Dan sebelum memasuki jembatan, kami singgah tiga kali. Dua kali singgah istrahat di jalan dan tertakhir singgah isi bensin di SPBU tenggarong seberang," cerita Tris.
Pantauan Tribun,Pahril dan Tris dirawat diruang Bedah (Unit Gawat Darurat) RSU AWS. Pahril menderita luka-luka ringan dibagian kaki dan tangan. Sementara Tris mengalami luka ringan di kaki dan dipunggung.
Selain Dua buruh, korban lainnya yang sempat dirawat jalan di RSU AWS adalah Armiah warga Jl Punai Tenggarong. Humas RSU AWS dr Nurlina Adriati Noor memastikan, pihaknya sudah mengantisapi lonjakan pasien korban runtuhnya Jembatan Tenggarong.
"Dokter dan perawat kita sudah Standby dan tenaga tambahan sudah disiapkan untuk mengantisipasi lobnjakan pasien," kata Nurliana kepada Tribun. Dikatakan,tim medis 118 RSU AWS juga sudah berangkat ke Tenggarong untuk membantu tim kesehatan di sana."Jadi pada prinsipinya RSU AWS siap menerima pasien," tutur dia.
Rekomendasi untuk Anda