Memperbesar Payudara Ala Thailand
Jika semula (lingkar) payudara Anda 75 cm, sesudah terapi tampar akan membesar menjadi 80 cm.
Kementerian ini bahkan mensponsori sebuah program yang menampakkan para perempuan belajar menampar payudara mereka sendiri untuk meningkatkan ukurannya, sebagai alternatif jalan operasi.
Tobnom sendiri menjamin
payudara kliennya membesar beberapa sentimeter setelah ditampar.
Misalnya, jika semula (lingkar) payudara Anda 75 cm, sesudah terapi akan
membesar menjadi 80 cm.
Klien dimintanya mencatat angka-angka tersebut untuk mengetahui perbedaannya. "Tetapi kadang-kadang kami menolak memberikan perawatan karena ada yang payudaranya terlalu kecil untuk dibesarkan," jelas Tobnom.
Yang namanya ditampar, tentu terasa sakit. Begitu pula dengan efek terapi ini. Tetapi, seperti kata pepatah "No pain, no gain", banyak perempuan yang rela kesakitan demi mendapatkan hasil yang diinginkan. Dan, mereka merasa puas dengan hasilnya.
"Saya suka sekali. Saya datang ke sini karena tidak mau operasi plastik. Perawatan ini memberikan hasil yang cepat, dan aman untuk tubuh saya. Setelah perawatan, saya memang merasa agak sakit, tapi bisa saya tahan," ungkap seorang pelanggan yang puas.
Pengakuan Thai Health
Ministry terhadap terapi Khunying Tobnom ini membuat perempuan ini
tergerak untuk membagi ilmunya kepada yang lain. Namun, biaya kursus
terapi tampar payudara ini sangat mahal.
Kursus tampar tubuh, tampar payudara, dan tampar wajah membutuhkan biaya masing-masing 330.000 dollar (sekitar Rp 2,9 miliar), 263.000 dollar (Rp 2,3 miliar), dan 164.000 dollar (Rp 1,4 miliar).
Mahalnya biaya kursus ini, Tobnom beralasan, karena kearifan lokalnya sangat bernilai. Terapi tersebut merupakan warisan dari neneknya, dan Tobnom adalah satu-satunya di dunia yang dapat mempraktikkan kearifan lokal ini. Ia juga membatasi peserta kursus, dan hanya menerima 10 orang saja sebagai muridnya.
Salah
satu peminat kursus adalah seorang pelanggannya, yang mengaku wajahnya
tampak lebih ramping, lalu tulang pipi dan dagunya lebih berbentuk,
setelah menjalani empat sesi tampar wajah.
Ia memutuskan memelajari teknik tersebut karena percaya bahwa hal tersebut merupakan perawatan kecantikan yang alami.